Jumat, 22 September 2023

Pidie Tuan Rumah Haul Sirul Mubtadin XV, Tgk Sofyan Ibrahim: Momen Perkokoh Tauhid Ahlus Sunnah Wal Jamaah

 


THE REPORTER -  Forum Majelis Ta’lim Sirul Mubtadin Aceh akan menggelar Haul XV, yang rencananya dilaksanakan di lapangan Pidie Convention Center (PCC) Kota Sigli Kabupaten Pidie, Ahad 24 September 2023.

Kegiatan lima tahun sekali ini akan dihadiri jamaah Majelis Majelis Ta’lim Sirul Mubtadin dari sejumlah cabang di seluruh kabupaten kota se-Aceh, serta di Medan, Batam dan Jakarta. Termasuk cabang Sirul Mubtadin di luar negeri, diantaranya Malaysia dan Norwegia.

Tgk. Sofyan Ibrahim yang akrab disapa Teungku Nyak Ubit, menyampaikan ucapan selamat dengan akan digelarnya Haul Sirul Mubtadin XV yang akan menghadirkan Al Habib Muhsin bin Hasan Boftaim  dari Palembang.


 

“Kami sampaikan selamat dan sukses kepada pengurus Sirul Mubtadim kabupaten Pidie, ketua Abi Afiddin beserta semua pengurus yang terpilih sebagai tuan rumah acara haul kali ini,” kata Tgk. Sofyan, Koordinator Sirul Mubtadin Banda Aceh dan  Aceh Besar periode 2018 – 2023, yang telah mengundurkan diri karena akan maju sebagai Caleg DPRA Pileg 2024 mendatang.

Tgk. Sofyan Ibrahim berharap dengan terselenggara acara ini nantinya, kedepan masyarakat lebih mengenal Sirul Mubtadin secara terbuka. Sehingga mengetahui berbagai kegiatan majelis pengajian yang telah berdiri sejak tahun 2009 dan telah memiliki jamaah mencapai 250 ribu pemegang kartu anggota.

“Kegiatan Sirul Mubtadin antara lain membaca samadiah kepada jamaah yang telah meninggal dunia, yang dilaksanakan oleh seluruh jamaah yang telah bergabung di balai pengajian pimpin oleh guru masing-masing,” jelas Tgk. Sofyan yang saat ini masih menjadi Guru Dayah Assasunnajah Ateuk Lueng ie, kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.

Forum Majelis Ta’lim Sirul Mubtadin Aceh digagas Abi Razali Manyak, saat ini diketuai penasehat Abu Abdul Mannan Blang Jruen, berkantor pusat di Gampong matang lada kecamatan Seuneudon kabupaten Aceh Utara. 

“Kita berharap seluruh masyarakat Aceh bersatu dalam kegiatan pengajian untuk memperkokoh Tauhid Aqidah Ahlus Sunah wal Jamaah dan terhindar dari segala bentuk ajaran yang menyimpang, ini merupakan ide dasar terbentuknya Majelis Ta’lim Sirul Mubtadin Aceh hingga bertahan sampai saat ini,” demikian Tgk. Sofyan Ibrahim, Bacaleg DPRA dari Partai Adil Sejahtera (PAS), Dapil 1 Aceh meliputi Banda Aceh-Aceh Besar dan Sabang, Pileg 2024.(*)



Share:

Kamis, 21 September 2023

Kapolda Aceh Ziarah Makam Panglima Polem dan Serahkan Bantuan Sumur Bor untuk Warga Aceh Besar

 


THE REPORTER - Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar berziarah ke makam pahlawan Aceh Teuku Panglima Polem di Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Kamis, 21 September 2023. Ziarah itu dilakukan usai penyerahan sumur bor untuk kebutuhan air bersih masyarakat di lokasi tersebut.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto menyampaikan, ada beberapa kegiatan Kapolda Aceh di Kecamatan Kuta Cot Glie. Salah satunya adalah berkunjung dan berziarah ke makam pahlawan Aceh Teuku Panglima Polem.

“Selain menyerahkan sumur bor untuk masyarakat, Kapolda juga berziarah ke makam pahlawan Aceh Teuku Panglima Polem,” kata Joko, dalam rilisnya, Kamis, 21 September 2023.

Joko mengatakan, ziarah tersebut juga wujud kepedulian dan penghargaan Polri,dalam hal ini Polda Aceh atas jasa pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kedaulatan bangsa. (*)

 

Share:

Senin, 11 September 2023

Satresnarkoba Polresta Banda Aceh Sita 10,5 Kg SABU, 28,3 Kg GANJA dan 248 botol MIRAS

 



THE REPORTER - Satresnarkoba Polresta Banda Aceh per semester I tahun 2023 telah mengungkap 107 kasus peredaran narkoba di Banda Aceh, Senin (11/9/2023).

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Fahmi Irwan Ramli didampingi Kasatresnarkoba AKP Ferdian Chandra, S.Sos mengatakan, dari 107 kasus itu, sebanyak 82 kasus sabu, 10 kasus peredaran ganja, 7 kasus sabu dan ganja dan 8 kasus miras.
 

Total sebanyak 142 tersangka yang terdiri, 138 orang laki-laki dan 5 perempuan telah diamankan pihak kepolisian.

Dari jumlah kasus tersebut kata Fahmi, pihaknya mengamankan barang bukti berupa 10,5 Kg narkotika jenis sabu, 28,3 kilo Ganja dan 248 botol miras.

"Dari BB ini kita rilis terkait pengungkapan narkotika jenis sabu. Dan modus yang dilakukan itu beragam, salah satunya jual beli online yang dikirimkan melalui ekspedisi," kata Fahmi saat konferensi di Lapangan Indoor Polresta Banda Aceh.



 Ia mengatakan, dari total barang bukti yang diamankan, pihaknya berhasil menyelamatkan 100 ribu jiwa.

Terlebih saat ini kata Fahmi, banyak dari pengguna narkoba di Aceh itu masih dalam usia produktif antara 20-50 tahun.

“Jadi profesi apapun sangat rentan penyalahgunaan narkoba ini. Kami mohon bantuan kepada masyarakat dalam memberantas narkoba harus terlibat seluruh stakeholder yang ada,” ungkapnya.


Selain itu, untuk mengatasi hal tersebut juga pihaknya telah meluncurkan gampong bebas narkoba di Lampulo, Banda Aceh.

Kampung tersebut melibatkan para anak muda dan tokoh masyarakat setempat.

"Hal ini sebagai langkah mencegah peredaran narkoba di sana. Ke depan juga kita akan terus melakukan hal ini, guna pencegahan peredaran narkoba di Aceh dapat dihentikan,” pungkasnya.

  



Share:

Rabu, 06 September 2023

Oknum TNI Pembunuh Warga Aceh Sudah Lama jadi "Pemalak" Korban bukan Imam Masykur saja !!



THE REPORTER - Sisi Gelap Anggota TNI yang Bunuh Warga Aceh Terkuak: Sudah Lama Jadi Tukang "Palak", Korbannya Tak Hanya Imam Masykur
 
Sisi gelap anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat dalam pembunuhan warga Aceh bernama Imam Masykur (25) perlahan-lahan semakin terkuak. Imam Masykur tewas terbunuh usai diculik dan disiksa oleh Praka RM, Praka HS, dan Praka J, satu di antaranya bertugas di satuan pengamanan presiden (Paspampres).

Imam dibuang dan ditemukan tewas di Waduk Jatiluhur, Purwakarta pada 15 Agustus lalu. Sisi gelap ketiga anggota ini semakin terungkap setelah beberapa orang tak dikenal (OTK) menghubungi pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea, yang merupakan kuasa hukum keluarga Imam.

 Melalui unggahan Instagram-nya, Hotman meminta siapa pun yang merasa menjadi korban tiga anggota TNI penculik, penganiaya, sekaligus pembunuh Imam segera melapor kepadanya. Dalam perbincangan Hotman dengan salah satu OTK melalui sambungan telepon, orang tersebut mengaku sebagai korban seperti Imam.

"Ada, pada telepon. Tapi, enggak mau ngomong (sebut) namanya. Hanya ngomong,

'Saya juga korban', ada yang datang, telepon kebanyakan," ungkap Hotman lagi. Sudah berlangsung lama Imam merupakan korban penculikan, pemerasaan, dan penganiayaan oleh tiga anggota TNI. Korban dibuang dan ditemukan tewas di Waduk Jatiluhur, Purwakarta.

"Katanya ini oknum sudah, apa, sudah melakukan... apa, banyak toko-toko begitu. Kalau enggak, enggak dikasih duit, digituin, gitu lho," tutur Hotman yang menyampaikan pengakuan OTK.

Namun, dari kebanyakan OTK yang menghubunginya, tidak ada satu pun yang mengungkapkan identitas karena ketakutan. Kemudian, Hotman mempertanyakan tentang pengawasan dari kepolisian apabila pengakuan OTK ini benar-benar terjadi. Dia menduga bahwa praktik oknum TNI yang menculik, memeras, dan menganiaya korban sudah berlangsung sejak lama.


"Sudah lama, terbuka, dan di depan toko begitu bisa dijemput, digebukin, kok enggak ada pengawasan? Pasti kan dalam gaya hidup orang ini kelihatan. Dari mana duitnya? Itu yang saya selalu pertanyakan," kata Hotman.

Pelaku mengaku sudah beberapa kali menyasar korban berlatar belakang seperti Imam, yakni pedagang kosmetik.


"Dalam perbincangan kami itu, mereka mengatakan sudah beberapa kali, ada yang dipaksa, diperas, seperti itu. Iya, (semua korban) pedagang kosmetik," kata Sudirman, Selasa. Sudirman sempat mempertanyakan mengapa mereka tega melakukan aksi keji terhadap Imam. Namun, para tersangka menjawab tidak berniat membunuh Imam.
 
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Haji Uma mengungkapkan bahwa motif dari ketiganya adalah desakan ekonomi. Korban lain dibebaskan Menurut Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, ada korban selain Imam yang diculik oleh anggotanya. Tetapi, korban lain itu dilepaskan oleh pelaku, Selasa (5/9/2023).

"Ada satu korban juga yang diculik. Sebenarnya yang diculik itu dua orang, tapi yang satu dilepas. Dilepas di sekitar Tol Cikeas," ungkap Irsyad, Selasa (29/8/2023).

Irsyad menjelaskan, saat itu satu korban dilepaskan karena sudah dalam kondisi sesak napas. Kini korban yang selamat itu sudah diperiksa sebagai saksi.

Seperti diketahui, Imam tewas usai diculik dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan dan kemudian disiksa sampai meninggal dunia. Penculikan terhadap Imam pun viral setelah beredar adanya dugaan pemerasaan yang dilakukan para tersangka kepada keluarga Imam, dengan meminta biaya tebusan Rp 50 juta.(Kompas)


 

Share:

Terima Kasih Hari ini Anda Pembaca ke:

REPORTER TV