Sabtu, 11 Mei 2019

“Bang, Bagaimana Kabar Akmal Hanif?” (Catatan Pemilu 2019 – Part 2)


“Bang, bagaimana kabar Abi Akmal Hanif?”

Pertanyaan ini paling sering diajukan banyak sahabat kepada saya, baik langsung maupun melalui pesan WhatsAp dan komentar di Facebook. 

Pada masa kampanye pertanyaan masih seputar peluang meraih suara. Pasca hari pencoblosan 17 April, pertanyaan berubah ke berapa jumlah suara. Dan hari ini, 11 Mei 2019 bertepatan 6 Ramadhan 1404 H, 25 hari masa proses perhitungan suara, semakin ramai yang menanyakan peluang Akmal Hanif untuk lolos sebagai Wakil Rakyat ke Senayan. 

Sejak 9 April 2019, saya berada di Dapil 2 Aceh membantu kawan-kawan Tim Pemenangan dan tentunya menemani Akmal Hanif mengunjungi timses dan relawan di 8 daerah pemilihan. Dari Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Langsa, Aceh Tamiang, hingga Bireun, Bener Meriah dan Aceh Tengah. Saya mengaku terharu dengan begitu besarnya dukungan kepada Akmal Hanif yang pada pemilu legislatf 2019 ini, maju sebagai Caleg DPR RI melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hingga malam sebelum hari pemilihan, kepada beberapa sahabat saya menyatakan optimis, Akmal Hanif akan terpilih sebagai Anggota DPR RI dapil Aceh 2. 

Segala kerja keras timses dan relawan tidak sia-sia. Hingga saya membuat tulisan ini, dari semua laporan tim di berbagai wilayah, baik hasil pleno kabupaten dan data lain, Akmal Hanif meraih suara badan mencapai 30.231 suara. Alhamdulillah.

Sebuah anugerah dari Allah. Menurut saya jumlah ini merupakan raihan yang fantastis dan capaian yang luar biasa, untuk sosok seperti Akmal Hanif, yang baru mengawali terjun ke dunia politik dan pertama kali ikut serta menjadi kontestan pemilu sebagai caleg. Mengingat ia bahkan belum pernah mencalonkan diri untuk memimpin kelompok masyarakat tingkat terkecil seperti menjadi Keuchik atau Lurah.

Kita sangat menyadari hasil tersebut bukan karena istimewanya sosok Akmal Hanif, melainkan karena dukungan dan harapan masyarakat, yang menginginkan wakil rakyat yang sudah terbukti berbuat, bukan sekedar mengumbar janji dalam pesta demokrasi.  

Apakah dengan raihan Suara itu, bisa mengantar Akmal Hanif ke senayan sebagai Anggota DPR RI? 

Bagi yang bertanya demikian, saya selalu memberikan jawaban “Pesta belum berakhir, Perjuangan Belum Selesai.” 

Proses perhitungan suara masih berlangsung dan kita masih menunggu pengumuman resmi. Namun yang harus diingat dan menjadi catatan penting, bahwa suara yang diperoleh Akmal Hanif adalah murni dari suara pemilih, suara rakyat. Tanpa penggelembungan dan upaya pencurangan. Walau ada beberapa masukan dari beberapa tim untuk sejumlah cara menambah suara, namun saya secara pribadi menolak dan Akmal Hanif juga tidak menyetujui. Bukannya sok jujur, namun kami hanya berupaya menjalani kompetisi dengan sportif, fair dan tentunya harus barakah. 

Catatan penting lain, menurut saya dan berdasarkan pendapat banyak sahabat, tidak dipungkiri kehadiran Akmal Hanif dalam bursa caleg Pemilu kali ini, sangat memberi kontribusi besar bagi perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan di Aceh, ditengah isu politik nasional yang sama kita ketahui. Betapa para tim  Akmal Hanif telah berjuang luar biasa khususnya di Media Sosial, menanggapi berbagai kritikan dan kekecewaan masyarakat karena Akmal Hanif memilih maju melalui partai tersebut.

(saya tidak akan membahas lebih jauh, karena kita telah bersama menjalani, menikmati dan menjadi pelaku maupun saksi dari proses panjang ini) 

Namun demikian, setiap proses perjuangan nantinya tentu akan berakhir pada hasil. Dan apapun hasilnya kita semua yakin adalah takdir terbaik yang sudah ditetapkan Allah. 

Jika Akmal Hanif menang, maka tugas berat menanti, menunaikan amanah rakyat, merealisasikan berbagai janji dan program dalam masa kampanye. Akan tetapi jika perjuangan kali ini belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan para pemilih, tidak berarti semua program tersebut hanya tinggal kenangan. 

Sejak awal maju, kita telah menyatakan keinginan untuk melanjutkan semua program yang sudah dilaksanakan sejak 5 tahun terakhir. Artinya, jika hasil pemilu 2019 ini Akmal Hanif belum terpilih sebagai wakil rakyat Aceh di DPR RI, maka program seperti mencetak kader Hafidz Al Quran, menciptakan lapangan kerja dan berbagai program lainnya akan tetap berlanjut. Walaupun mungkin akan dilaksanakan dengan proses perlahan dan mandiri. 

Selama ini upaya mencetak hafidz Al Quran sudah dilaksanakan melalui pengkaderan di Dayah Raudhatul Quran Aceh Utara  yang menampung puluhan anak yatim secara gratis. Membuka lapangan kerja juga dilakukan dengan membuka cabang perusahaan yang memperkerjakan ratusan orang di seluruh Aceh. 

Kita tetap bergerak membantu masyarakat miskin melalui Komunitas Solidaritas Dhuafa Aceh (KSDA), membina pengusaha muda melalui Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Aceh, melawan kemungkaran melalui Gerakan Anti LGBT Aceh (GALA) serta membina kader generasi Dakwah, Bisnis dan Sosial melalui Universitas Milenial Hijrah (UMH) yang semuanya di didirikan Akmal Hanif. 

Semua hal ini saya sampaikan atas nama Ketua Tim Pemenangan Pusat, yang ditunjuk sejak Abi Akmal Hanif mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Legislatif (BACALEG) pada awal 2018. Karena saya sadar diri awam di bidang politik, saya tidak pernah menyatakan diri dalam jabatan tersebut. Dalam prosesnya, kami menunjuk beberapa koordinator tim pemenangan pusat sambil mengevaluasi kinerja. Jadi, jika beberapa waktu lalu ada yang mengaku-ngaku sebagai Ketua Tim Pemenangan Akmal Hanif dan menyebar berita bohong, sudah bisa dicerdasi sendiri ya. 

Maka sebelum mengakhiri tulisan ini, saya menyatakan, jika Akmal Hanif menang dan terpilih pada Pemilu ini, itu adalah hasil perjuangan seluruh tim dan relawan serta dukungan masyarakat pemilih di dapil Aceh 2. 

Akan tetapi jika Abi Elhanief belum terpilih sebagai wakil rakyat  kali ini, itu sepenuhnya karena kegagalan, kelemahan dan kekurangan pengalaman saya sebagai ketua tim pemenangan dalam sebuah pesta demokrasi. Saya hanya mohon dimaafkan walau lebaran masih lama...hehehe

Akhirnya, saya pribadi dan tentunya Abi Akmal Hanif, menghaturkan ribuan terima kasih kepada semua tim pemenangan, tim sukses, relawan di 8 kabupaten kota dapil Aceh 2. 

Terima Kasih kepada Tgk. Chuzani sebagai sekjen tim pemenangan yang tidak sempat bekerja untuk dirinya sendiri sebagai caleg DPRK Aceh Utara, juga kepada Manajemen tim pemenangan pusat di Jambo Elhanief, Lhoksukon. 

Terima kasih kepada ketua dan tim pemenangan Kanda Muslim, Tgk Samsul Kamar, Tgk. Marhaban Treni dkk (Aceh Utara), Saiful Popon, Zulfikar, Yanda, Arif dkk (Aceh Timur), Tgk Ihsan, Bagas dkk (Langsa), Ust. Adon Amarullah dkk (Aceh Tamiang), Bang Ismuadi, Bang Nazrie, Elga dkk (Bireun),  Akhon Ibnu Mubarak (Samalanga), Dani, Karim dkk, RAPI (Lhokseumawe) dan banyak lagi yang saya tidak bisa sebutkan satu-persatu.

Terima Kasih kepada seluruh karyawan Elhanief Group yang sudah menjadi relawan.
Terima Kasih kepada para Guru kami Ulama Dayah, Alumni dan Santri.
Terima Kasih kepada keluarga yang sudah mendukung dan mendoakan.
Terima Kasih untuk seluruh sahabat di media sosial, rekan-rekan media cetak dan media online elektronik.

Terima Kasih seluruh masyarakat Dapil Aceh 2 dan seluruh Aceh.

Wassalam 

“Dalam Perjuangan untuk Umat, tidak mengenal kata Menyerah, Kalah dan Berhenti sebelum Ajal Menjemput”


Share:

Jumat, 01 Februari 2019

Dikenal Sibuk Nyaleg, Ternyata Akmal Hanif Sudah Menikah. Tidak Ramai Yang Tahu



Padatnya aktifitas membuat pria satu ini sangat sulit dijumpai. Kegiatan yang dilakukan sejak 5 tahun terakhir membuat dirinya harus pindah dari satu kota ke kota lain dalam provinsi Aceh. Sesekali ia harus melakukan perjalanan bisnis ke kota di Indonesia, seperti Medan, Batam, Jakarta, Bandung dan beberapa kota lain. Ditambah lagi saat membimbing jamaah Umrah Elhanief Travel yang di pimpinnya, ia harus bolak balik ke Arab Saudi setiap bulan.

Bahkan di tahun 2017, ia sempat melakukan perjalanan keliling Asia, dari Malaysia, Thailand, Singapura hingga Philipina. Berlanjut perjanan keliling Eropa seperti  Spanyol, Swedia, Inggris, Prancis dan ntah negara mana lagi. Hingga sekitar akhir 2017 sempat melakukan kunjungan bisnis ke Australia. 


Itulah Akmal Hanif.
Sahabat sekaligus adik leting saya di Pesantren Madrasah Ulumul Quran, Bustanul Ulum Langsa, Aceh. Kesibukan sehari-harinya juga dapat dikatakan padat parah. Dari mengurus perusahaannya Elhanief Group yang sudah memasuki usia 10 tahun, mengurus Pesantren Tahfidz Anak Yatim Raudhatul Quran yang didirikannya 2 tahun lalu, melaksanakan aktifitas sosial bersama relawan Komunitas Solidaritas Dhuafa Aceh (KSDA), Lembaga Anti Narkoba (LAN) hingga aktifitas bersama Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Aceh. Belum lagi dengan jadwal mengajinya di beberapa Dayah atau pesantren di Aceh.

Oke.Oke..Baiklah...Saya gak paparkan lagi berbagai aktifitas pria kelahiran Aceh Utara 22 Oktober 1982 ini. Karena saya tahu yang mampir kemari membaca tulisan ini, karena penasaran dengan judul tulisan ini bukan?

Ya, banyak yang sudah tahu kalau status Akmal Hanif adalah cowok single, kalau saya yang paling sering membully dia sebagai Jomblo...hehehe...

Dengan padatnya aktifitas, apa masih sempat anak kedua dari 5 bersaudara ini mencari pendamping hidup? 

Apalagi dalam setahun terakhir kesibukannya bertambah sejak maju sebagai caleg DPR RI daerah pemilihan 2 Aceh. Apa sempat Akmal Hanif mencari calon istri?

Itulah pertanyaan yang sering ditanyakan kepada saya sebagai sahabat dan staf di perusahaannya.

Sebenarnya saya gak punya wewenang menanggapi pertanyaan pribadi seperti ini. Karena kapasitas saya adalah sebagai Staf yang berusaha bekerja profesional dan tidak membahas ranah pribadi pimpinan. 

Namun kali ini saya akan tanggapi, karena belakangan beredar kabar simpang siur menanyakan, "Benarkan Akmal Hanif diam-diam sudah menikah?"

Memang banyak sahabat yang tidak mengetahui, bahwa sebenarnya, ditengah kesibukan yang dijalani saat ini, Akmal Hanif memang sudah Menikah. 



Sudah terjawab ya. Gak penasaran lagi kan?

Mungkin bakal muncul lagi pertanyaan baru,

"Kapan, Dimana, Dengan Siapa, Kenapa diam-diam?"

Sabar..sabar,,tenang....(saya minum dulu..)

Akmal Hanif memang sudah menikah, yaitu sekitar tahun 2010 kalau tidak salah ingat saya. Ia menikah dengan seorang perempuan cantik, dara Aceh asli berprofesi sebagai dokter. Namun namanya romantika kehidupan berkeluarga, kehendak Allah, rumah tangga mereka berakhir secara baik-baik sekitar tahun 2013.

Alhamdulillah dari perkawinan itu, Allah karuniakan seorang Bidadari Kecil bernama Ziraya Mumtaza binti Akmal Hanif, yang sekarang berusia 7 tahun. 



Walau sudah berpisah, Akmal masih menjalin silaturahim dan komunikasi yang baik dengan sang mantan istri, serta bersama menjaga si buah hati, yang sekarang tinggal bersama di Batam. Mungkin teman-teman yang Stalker Akmal Hanif, sering membaca statusnya melakukan perjalanan ke Batam mengunjungi sang Putri tercinta.

Saya juga pernah bertemu dan dikenalkan pada mamanya Zira, saat pulang ke Aceh. Orangnya sangat ramah, itu kesan yang saya tangkap. (mangga jatuh kali ditangkap...)

Saat makan bersama mereka, saya juga pernah mendengar pembicaraan santai antara Akmal dengan mantan istrinya.

Saat Mama Zira ngomong .."Papa, cariin lah jodoh buat mama..."
Akmal pun menjawab "Iya..nanti dicariiin..tapi Mama cari juga lah jodoh buat Papa.."
Berujung dengan tawa kami semua.....

Dari situ saya menilai, bahwa hubungan mereka sebagai mantan pasangan suami istri, masih sangat baik sebagai teman, bahkan sebagai saudara. Sehingga Zira tidak kehilangan kasih sayang sosok Ayah dan Ibu.

Jadi..gitu...
Akmal Hanif memang sudah menikah, sudah pernah menikah maksudnya. Dan status sekarang adalah "Duren" ...hehehehe....

Masih ada yang nanya, "Kapan Akmal Hanif akan menikah lagi?"
Banyak betol nanyak klen..

Nanti lah..kalo nikah semua dikasitau..dan di undang...
Sekarang..sebelom kita antar Akmal Hanif ke KUA dan Pelaminan..kita antar dulu dia ke Senayan...
Kiban..Setuju...? Insya Allah..Amiiin...

Udah ah...ngantuk...udah hampir subuh...saya tidor dulu sekejab..

Umi Aisyah udah kedip-kedip mata ngasi kode. Kode kalo asik main laptop dan gak segera tidur..bakal disuruh tidur di ruang tamu atau di teras rumah sekalian....

"Tidaaaak.!!!.....i'm coming umiiiii....."

Share:

Terima Kasih Hari ini Anda Pembaca ke:

REPORTER TV