Jumat, 30 November 2018

Ikut Reuni 212, Muslim Medan dan Padang Sewa Pesawat Hingga Bawa 900 Paket Rendang


Ghirah dan Semangat Umat Muslim Indonesia untuk ikut Reuni 212, Ahad (2/12/2018), tidak terbendung. Walau sejumlah aksi dan pernyataan menentang serta melarang kegiatan tersebut, namun gelombang rombongan terus terdengar dari seluruh wilayah di Indonesia.

Bahkan upaya penggagalan umat muslim untuk Reuni 212 di beberapa daerah dilakukan dengan melarang penggunaan armada bus. Namun seperti kata pepatah "Banyak Jalan Menuju Roma" di ditambah semangat "Man Jadda wa Jada" berbagai upaya ditempuh peserta aksi. 

Salahsatu postingan yang menarik ditulis akun facebook Udiel Kasuma Panjaitan 
di Group Barisan Rakyat Oposisi (BRO). Dalam postingan yang di update jumat (30/11/2018) pukul 10:22, ia menulis :




Hingga tulisan ini diturunkan, postingan tersebut telah mendapat hampir 11 ribu reaksi, 400 komentar dan dibagikan mencapai 3000 kali dan terus bertambah, Ini menjadi sebuah bukti begitu antusias dan semangat masyarakat mengikuti Reuni 212 dan dukungan seluruh umat Islam Indonesia.

Tidak hanya umat Muslim, sejumlah tokoh non muslim juga telah menyatakan ikut dalam kegiatan Reuni 212 di Monas pada 2 Desember 2018 mendatang, sebagai bentuk toleransi sesama warga negara dan bentuk penolakan jika umat Islam disebut Radikal.

Share:

Kamis, 29 November 2018

Pernikahan "Budi dan Julia" Dengan Mahar Sandal Jepit. Ini Filosofinya.


Pernikahan adalah suatu prosesi sakral yang diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup bagi setiap pasangan. Di momen yang sangat berharga tersebut, semua orang pasti mengharapkan sebuah pernikahan yang tak terlupakan. Untuk itu, biasanya, banyak mempelai yang menyiapkan Mahar atau maskawin pernikahan yang bisa dikenang seumur hidup.

Pun demikian, dengan pasangan asal Kebumen berikut ini.
Namun alih-alih mempersiapkan maskawin mewah dengan harga fantastis, pasangan ini justru memilih sepasang sandal jepit sebagai mas kawin mereka.


Sebuah pernikahan dengan mas kawin atau mahar sepasang sandal jepit Swallow menjadi viral di media sosial.

Meski sekilas mengherankan, pemberian maskawin sandal jepit Swallow ini benar adanya. Setelah akad nikah, kedua mempelai memamerkan mahar sandal jepit Swallow ini kepada tamu dan hadirin.
Kabar viral maskawin sandal jepit ini dibagikan pemilik akun Nabilla Safira Yuriztya di grup Facebook Berita Kebumen pukul 20.22, Minggu (31/12/2018).
Baru empat jam unggahannya sudah dibagikan 330-an kali dan mendapat sekitar 600 komentar. Adapun yang memberi like atau emoticon lain sudah lebih dari 3.500-an akun.

"Kebumen, sabtu 29 desember 2018

Alhamdulillah sah dengan mahar sepasang sandal swallow

Semoga sakinah mawaddah warrohmah

Julia dan Budi,"
tulis akun Nabila Safira Yuriztya dalam unggahannya.


Nabilla juga menambahkan akun Julia Warasita dalam unggahannya, yang tiada lain merupakan mempelai perempuan. Dia tidak menyebutkan alamat dan waktu tepat akad nikah tersebut. Namun unggahan tersebut menjadi viral karena dibagikan lebih dari 400 kali serta mendapat lebih dari 4,5 ribu like di facebook.

Namun, dari komentar netizen diketahui bahwa pernikahan ini berlangsung di kediaman pengantin wanita di Desa Sumberadi, Kecamatan Somalangu, Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (29/12/2018) pukul 07.30.

Tak sedikit netizen yang menyangsikan bentuk dan jenis mahar tersebut. Tak sedikit pula yang menyampaikan perasaan salutnya karena sepasang pengantin menyepakati maskawin yang tidak biasa.

Baroroh Siau Cie: Sederhana yg penting sah.

Solikhatun: Melambangkan kesederhanaan dan slalu mensyukuri yg ada (emot), kecee juga.

Adhy Setyawan: seribu satu wanita begini.

Betulkah maskawin pernikahan ini sepasang sandal jepit swallow?

Seorang netizen pemilik akun Zahiraa Garden mengunggah video prosesi ijab kabul berdurasi 57 detik di kolom komentar yang menepis keraguan sesama netizen.

Terdengar jelas suara penghulu yang memimpin akad nikah tersebut,"...Saudara Budi Risdiyanto, Saudara saya nikahkan dan kawinkan dengan Julia Warasita yang walinya telah mewakilkan kepada saya dengan maskawin sepasang sandal dibayar tuuunai."

Mempelai pria pun segera melanjutkannya dengan mengucapkan ijab.
Ada pula netizen yang menduga sandal jepit swallow itu bukan sandal biasa melainkan terbuat dari emas.

Sang pengunggah segera membantahnya dengan menyatakan bahwa mahar itu memang sandal jepit sebagaimana yang tertulis di buku.


Masih banyak perasaan heran yang disampaikan sejumlah netizen mengomentari unggahan ini. Beberapa memperkirakan pemilihan sandal jepit disebabkan ada cerita berkesan di baliknya. Bisa jadi sebagai awal dari pertemuan pertama kedua mempelai.

Buru-buru akun Zahiraa Garden menjelaskan bahwa sandal dipilih sebagai filosofi selalu berjalan beriringan, bersama-sama ke mana-mana. Namun, masih belum terjelaskan mengapa sandal jepit Swallow, tidak lainnya seperti sandal kulit atau bakiak.

Sebagaimana yang terlihat dalam foto yang diunggah, sandal jepit dengan warna jepit kuning dan alas putih ini dibingkai dalam pigura kaca.

Tertulis pula "Budi Julia" dalam pigura tersebut.


Mas Kawin Masa Rasulullah.

Dalam sirah nabawiyah atau sejarah Rasulullah Muhammad diketahui, ada pernikahan yang bermaharkan sepasang sandal. Mahar ini diterima seorang mempelai perempuan dari Bani Fazarah.

Dikisahkan dalam hadits, Rasulullah sendiri yang bertanya kepada perempuan tersebut apakah dia ridho atas maskawin dari calon suaminya tersebut. Mempelai itu menjawabnya bahwa dia ridho sehingga Rasulullah pun membolehkannya.

(dikuti dari Tribunnews)

Video Berita GTV "Pernikahan Mahar Sandal Jepit"








Share:

Jumat, 02 November 2018

Anggota Dewan Seharusnya Menjadi "Mulut Rakyat"

Tgk  Teuku Zulkhairi Menjadi Moderator "Ngopi Bareng" Fahri Hamzah


Saya diminta jadi moderator Ngopi Bareng Fahri Hamzah, Jumat (2//11/2018).

Saya meng-iyakan karena saya menyukai wakil rakyat yang kritis. Dan, Fahri Hamzah menurut saya dengan segala kekurangannya, ia adalah tipikal "sejatinya" seorang wakil rakyat. Iya selalu kritis merespon berbagai isu kebangsaan. 

Kenapa seorang wakil rakyat perlu kritis mengawal jalannya kekuasaan eksekutif?
Karena salah satu fungsi lembaga legislatif adalah "controlling", mesti mengontrol jalannya pemerintahan agar selalu di atas garis undang-undang.

Jangan pernah berfikir kekuasaan eksekutif tidak akan menyimpang jika tidak dikontrol. Semua kekuasaan berpeluang keluar dari garis. Tarikan ke jalan gelap akan selalu mewarnai perjalanan sebuah kekuasaan.

Bukankah Islam mengajarkan kita, bahwa kekuasaan adalah salah satu fitnah terbesar di dunia ini?
Maka di sinilah wakil rakyat mesti menjadi mulut dan juga telinganya rakyat. Inilah yang dalam terminologi Islam disebutkan bahwa "Agama itu adalah saling memberi nasehat."
Saling mengingatkan, saling memperbaiki dalam kelupaan dan kekhilafan.

Dalam berbagai isu kebangsaan, saya pribadi cukup merasa terwakili oleh kebanyakan dari suara yang disampaikan Fahri Hamzah. Dan jalan sulit yang ia tempuh dalam perjuangannya untuk berbicara, menunjukkan tabiat sebuah perjuangan yang lurus, pasti berat.
Karena kalau ringan, maka bukanlah perjuangan namanya.

Akhir kata, saya mendo'akan semoga ia panjang umur dan selalu sehat. Juga mendo'akan dan berharap, semoga banyak politisi muslim bisa tetap kritis ketika mereka menjadi wakil rakyat.
Tapi kritisnya bukan ditujukan ke rakyat ya.

Jangan pernah mengatakan "pro rakyat" ketika kampanye, tapi pro kebijakan yg menyusahkan rakyat ketika sudah menjabat. Ingat selalu fungsi legislatif untuk antara lain sebagai pengontrol, sebagai "mulutnya rakyat."

Sekian

Tulisan : Tgk. Teuku Zulkhairi
Share:

Terima Kasih Hari ini Anda Pembaca ke:

REPORTER TV