πŒπ„πƒπˆπ€ π‘π„ππŽπ‘π“π€π’π„ π†π‹πŽππ€π‹


πŸ…ΏπŸ…΄πŸ…ΌπŸ…±πŸ…°πŸ…²πŸ…°

Jumat, 02 November 2018

Anggota Dewan Seharusnya Menjadi "Mulut Rakyat"

Tgk  Teuku Zulkhairi Menjadi Moderator "Ngopi Bareng" Fahri Hamzah


Saya diminta jadi moderator Ngopi Bareng Fahri Hamzah, Jumat (2//11/2018).

Saya meng-iyakan karena saya menyukai wakil rakyat yang kritis. Dan, Fahri Hamzah menurut saya dengan segala kekurangannya, ia adalah tipikal "sejatinya" seorang wakil rakyat. Iya selalu kritis merespon berbagai isu kebangsaan. 

Kenapa seorang wakil rakyat perlu kritis mengawal jalannya kekuasaan eksekutif?
Karena salah satu fungsi lembaga legislatif adalah "controlling", mesti mengontrol jalannya pemerintahan agar selalu di atas garis undang-undang.

Jangan pernah berfikir kekuasaan eksekutif tidak akan menyimpang jika tidak dikontrol. Semua kekuasaan berpeluang keluar dari garis. Tarikan ke jalan gelap akan selalu mewarnai perjalanan sebuah kekuasaan.

Bukankah Islam mengajarkan kita, bahwa kekuasaan adalah salah satu fitnah terbesar di dunia ini?
Maka di sinilah wakil rakyat mesti menjadi mulut dan juga telinganya rakyat. Inilah yang dalam terminologi Islam disebutkan bahwa "Agama itu adalah saling memberi nasehat."
Saling mengingatkan, saling memperbaiki dalam kelupaan dan kekhilafan.

Dalam berbagai isu kebangsaan, saya pribadi cukup merasa terwakili oleh kebanyakan dari suara yang disampaikan Fahri Hamzah. Dan jalan sulit yang ia tempuh dalam perjuangannya untuk berbicara, menunjukkan tabiat sebuah perjuangan yang lurus, pasti berat.
Karena kalau ringan, maka bukanlah perjuangan namanya.

Akhir kata, saya mendo'akan semoga ia panjang umur dan selalu sehat. Juga mendo'akan dan berharap, semoga banyak politisi muslim bisa tetap kritis ketika mereka menjadi wakil rakyat.
Tapi kritisnya bukan ditujukan ke rakyat ya.

Jangan pernah mengatakan "pro rakyat" ketika kampanye, tapi pro kebijakan yg menyusahkan rakyat ketika sudah menjabat. Ingat selalu fungsi legislatif untuk antara lain sebagai pengontrol, sebagai "mulutnya rakyat."

Sekian

Tulisan : Tgk. Teuku Zulkhairi
Share:

0 comments:

ACEHREPORTER.COM

VIDEO LEGEND