Rabu, 17 Oktober 2018

UAS Emosi, Marah, Sedih Berlinang Air Mata Saat ditanya Tentang Kebiadaban Israel



Ketika Ustadz Abdul Somad Lc, MA menyampaikan Tausyiah pada pengajian di Kampus Universitas Islam Riau Senin, 15 Okotober 2018, terjadi momen tidak terduga. 

Saat sesi tanya jawab, UAS menjadi sangat emosional saat membacakan sebuah pertanyaan dari jamaah. 

"Saya ingin tanya ustadz, kenapa Israel tidak dibinasakan seperti kaum-kaum yang sudah binasa?"


"Iya juga ya," timpal UAS  

UAS kemudian melanjutkan jawabannya.

Ia bercerita tentang seorang ulama asal Palestina Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi pernah menangis didepan Sheikh Abdul Sattar saat bercerita tentang kekejaman Israel, yang membunuh dengan keji ibu-ibu hamil di Palestina, hanya untuk keisengan, menebak jenis kelamin si bayi dalam kandung.

Tangis Ibu Palestina kehilangan Putrinya oleh Kebiadaban Israel
 Saat bercerita hal itu UAS tampak emosional. Wajahnya tegang, ia mengepalkan tangannya dan memukul-mukul meja. Mata beliau terlihat berkaca menahan airmata, antara sedih dan kemarahan.

"Kenapa tidak dibinasakan dia (tentara Israel)," ujar UAS berkali-kali.

"Menangis  Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi saat menceritakan hal itu kepada Sheikh Abdul Sattar. Berlinang air matanya. Aku pun menangis saat menceritakan ini kepada kalian," kisah UAS lagi.

Tangis Sedih Seorang Ayah Palestina kehilangan Putrinya karena Kekejaman Israel
 UAS melanjutkan dalam sejarah kaum-kaum yang zalim satu per satu telah dibinasakan Allah.

"Semua mati, kenapa yang terlaknat ini (Israel) dibiarkan hidup?," tuturUAS.

UAS mengatakan hal ini ia pertanyakan kepada gurunya di Universitas Al Azhar Syaikh Muhammad Jibril.

"Apa kata Syaikh Muhammad Jibril? Kalau Allah membinasakan Israel lalu kau masuk surga pake apa?" kata UAS mengutip jawaban gurunya.

"Allah biarkan mereka hidup supaya kalian berjihad di jalan Allah," tegas UAS Lantang.

Tangis Anak-Anak Palestina kehilangan Orangtua Mereka karena di Bunuh Yahudi Israel
 Namun UAS mengatakan jihad yang dimaksud tidak melulu harus terjun langsung ke Palestina melawan tentara ISrael.

"Bukan berarti selesai acara ini kalian langsung beli tiket ke Palestina. Belajar kau serius hingga jadi doktor, sampai professor lalu dengan uangmu/hartamu, dengan ilmumu kau akan menolong saudaramu," terang UAS.

Tak hanya itu, UAS juga menyebut perjuangan juga bisa dilakukan secara politik dengan menjadi pemegang kebijakan negara.

"Bayangkan kalau kalian jadi anggota dewan. kalian bisa mendukung pemerintah untuk menolong permasalahn palestina."

(dikutip dari tribunnews)

 Saksikan Video Tausyiah UAS Tentang Kekejaman Israel pada Muslim Palestina

Share:

0 comments:

Terima Kasih Hari ini Anda Pembaca ke:

REPORTER TV