𝐌𝐄𝐃𝐈𝐀 𝐑𝐄𝐏𝐎𝐑𝐓𝐀𝐒𝐄 𝐆𝐋𝐎𝐁𝐀𝐋


🅿🅴🅼🅱🅰🅲🅰

Tampilkan postingan dengan label aceh barat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label aceh barat. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 April 2024

MOBIL TAMBANG EMAS TABRAK RUMAH WARGA, DUA BOCAH TERTIMPA TEMBOK

 


THE REPORTER - Aceh Barat | Satu rumah warga di Desa Kajeung, Kecamatan Sungai Mas, Aceh Barat, mengalami kerusakan setelah ditabrak mobil jenis double cabin, Ahad, (31/03/2024) sekitar pukul 08:00 WIB.

Pemilik rumah, Yusprizal (43) mengatakan, saat kejadian dirinya sedang memperbaiki pipa air di luar rumah. Tiba-tiba ia mendengar suara dentuman keras disusul jeritan istrinya dari dalam rumah.\

“Istri saya histeris, karena kedua anak saya tertimpa tembok rumah yang hancur ditabrak mobil,” kata Yusprizal.

Dirinya bersama istri langsung berusaha menyelamatkan anaknya yang tertimpa tembok rumah.

“Melihat sebagian badan mobil sudah berada di dalam rumah, saya bergegas masuk ke dalam untuk menyelamatkan kedua anak saya. Saya menarik si adek, sedangkan istri saya menarik si abang,” jelasnya.

Melihat kondisi kedua anaknya yang selamat namun mengalami cidera pada beberapa bagian badan, Yusprizal langsung membawa mereka ke tukang urut.

Selanjutnya pada seore hari, kedua bocah tersebut dibawa ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. Berdasarkan hasil rontgen ditemukan cedera pada bagian tengkorak dan rusuknya.

Ikram Al-Zakri (13) saat dibawa ke rumah sakit harus dinaikkan ke kursi roda sedangkan Anas Al-Hafiz (9) terdapat luka pada tangan dan kakinya.

“Al-Zakri tertimpa reruntuhan tembok dari pinggang hingga kepala, sementara Anas Al-Hafiz tertimpa runtuhan dari pinggang sampai kaki,” jelasnya.

Beruntung kedua korban bisa cepat mendapat penanganan medis.

Sementara itu,  setelah kejadian mobil double cabin sudah dalam kondisi kosong. Dari beberapa informasi, mobil tersebut adalah milik perusahan tambang emas dan diduga salah seorang dari penumpang mobil tersebut adalah seorang Warga Negara Asing (WNA).

Pihak perusahaan yang ikut mendampingi dalam proses pengobatan korban di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, belum bersedia berkomentar mengenai insiden tersebut. 

“Setelah kejadian saya baru tahu bahwa mobil itu punya perusahaan tambang emas di Tutut,” ujar Yusprizal.(AR)


Share:

Rabu, 27 Maret 2024

DIUSIR WARGA, PENGUNGSI ROHINGYA PINDAH KE KANTOR BUPATI ACEH BARAT

 


THE REPORTER, Aceh Barat | Setelah mendapat penolakan dari warga, akhirnya Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memutuskan untuk memindahkan pengungsi Rohingya ke ke gedung dalam area Kompleks Kantor Bupati, di Meulaboh, Selasa (26/03/2024) sore.

“Pemindahan pengungsi Rohingya dilakukan oleh pemerintah daerah setelah berkoordinasi dengan UNCHR dan IOM,” kata Ketua PMI Aceh Barat Junaidi Rasyid.

Sebelumnya sebanyak 75 warga etnis Rohingya mengungsi di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Barat, di Gampong Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan.

Proses pemindahan puluhan pengungsi etnis Rohingya dilakukan dua tahap.

Diawali dengan pemindahan pengungsi  perempuan, disusul pengungsi laki-laki diangkut menggunakan truk milik Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Aceh Barat. 

Pemindahan dilakukan setelah sebelumnya terjadi aksi penolakan oleh warga Gampong Suak Nie, dengan keberadaan pengungsi Rohingya di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) yang berlokasi di desa mereka.(*)

Share:

Selasa, 26 Maret 2024

ACEH BARAT BERAKSI USIR PENGUNGSI ROHINGYA

 


THE REPORTER, Aceh Barat | Penolakan terhadap kehadiran pengungsi Rohingya ditunjukkan warga Gampong Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, dengan menggelar aksi, Selasa (26/03/2024), di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) yang berlokasi di desa mereka.

Puluhan warga ini mendesak pemerintah daerah memindahkan pengungsi Rohingya dari desa mereka, karena masyarakat merasa tidak nyaman dengan kehadiran para pengungsi.


“Kami mau pengungsi Rohingya dipindah dari desa kami,” kata M Nasir, salah satu warga Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, dikutip dari ANTARA.


Pengalaman selama ini, lanjut M. Nasir, banyak kejadian pengungsi Rohingya yang kabur dari kamp pengungsian pada sejumlah daerah di Aceh.


“Kami juga menagih janji pemerintah daerah yang sebelumnya meminta waktu selama lima hari untuk menempatkan pengungsi Rohingya di desa kami, namun hingga hari keenam, puluhan pengungsi etnis Rohingya masih disini,” lanjutnya.


Sementara itu, Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat, yang juga Teuku Samsul Alam yang juga Penanggungjawab 2 Pengungsi Rohingya meminta kepada masyarakat agar bersabar.

“Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini sedang melakukan komunikasi dengan Pemerintah Aceh dan pihak terkait penanganan Rohingya,” jelasnya.

Sebelumnya,  Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menempatkan sementara 69 pengungsi Rohingya korban kapal terbalik di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Aceh Barat, berlokasi di Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, kabupaten setempat.

 


 

“Mereka kita tempatkan sementara di gedung PMI setelah sebelumnya mendapatkan penolakan dari masyarakat di Beureugang, Kecamatan Kaway XVI,” kata Ketua Tim Penanganan Pengungsi Rohingya Kabupaten Aceh Barat, Teuku Samsul Alam kepada wartawan di Meulaboh, Kamis petang.

Ia mengatakan, penempatan para korban kapal terbalik tersebut didasarkan atas rasa kemanusiaan, setelah sebelumnya etnis Rohingya tersebut mengalami musibah di perairan Aceh Barat akibat kapal yang ditumpangi terbalik.

Teuku Samsul Alam menjelaskan penampungan sementara etnis Rohingya tersebut dilakukan dalam waktu sementara dan belum bisa dipastikan jangka waktunya, mengingat saat ini pemerintah daerah masih terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat terkait penanganan pengungsi Rohingya.

“Oleh karena itu, kami (pemerintah daerah) akan menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat dan provinsi,” katanya.

Teuku Samsul Alam mengatakan keberadaan pengungsi etnis Rohingya diupayakan tidak berada lama di Kabupaten Aceh Barat, apakah nantinya akan di bawa ke Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, hal tersebut masih menunggu petunjuk lebih lanjut.

Terhadap penanganan bantuan para pengungsi, kata dia, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini terus menjalin komunikasi dan kerjasama dengan IOM dan UNHCR, guna memenuhi kebutuhan para etnis Rohingya selama berada di Kabupaten Aceh Barat.

“Kita juga akan buka dapur umum disini, termasuk membuka tenda, menempatkan petugas kesehatan,” kata Samsul Alam.

Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap para korban, yang sebelumnya diselamatkan setelah kapal yang ditumpangi etnis Rohingya terbalik di perairan Aceh Barat.

“Hal ini kita lakukan sebagai bentuk memuliakan tamu, mereka (pengungsi) juga saudara kita,” demikian Samsul Alam.(*)

Share:

Sabtu, 22 Juli 2023

Kagura ! Tiga Bacaleg Aceh Barat GAGAL Uji Baca Al Quran


 

THE REPORTER - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Barat mencatat sebanyak tiga dari total 57 orang bakal calon legislatif yang maju di Pemilu 2024 di daerah ini, gagal memenuhi persyaratan setelah dinyatakan tidak lulus mengikuti uji baca Alquran yang diselenggarakan pada pertengahan Juli 2023 saat masa perbaikan.

“Mereka gagal baca Alquran setelah mengikuti tes di depan tim penguji,” kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KIP Aceh Barat, Teuku Novian Nukman di Meulaboh, Jumat (21/7).

Dengan gagalnya tiga bacaleg tersebut, maka hingga saat ini total jumlah bacaleg peserta Pemilu 2024 yang gagal mengikuti uji baca Alquran di Kabupaten Aceh Barat menjadi 14 orang.


Sebelumnya, 11 orang bakal calon legislatif (bacaleg) peserta Pemilu 2024 di daerah itu, tidak lulus uji baca Alquran yang diselenggarakan selama dua tahap sejak 8,9,10 dan 12 Juni 2023.

Ia menjelaskan tidak lulus bacaleg tersebut diketahui setelah pihaknya mendapatkan hasil nilai yang dilakukan oleh tim dewan juri, terdiri atas lembaga Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, MPU Aceh Barat serta Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Aceh Barat.

Dia menjelaskan pihaknya juga segera mengirimkan nama bacaleg yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) karena tidak bisa membaca Alquran, ke masing-masing partai politik pengusung.

Teuku Novian mengatakan dengan sudah terbitnya hasil nilai tersebut, maka jumlah di Kabupaten Aceh Barat yang saat ini mampu membaca Alquran bertambah menjadi 357 orang, dari total sebelumnya hanya sekitar 303 bacaleg.

Pihaknya juga masih menunggu arahan resmi dari KPU Republik Indonesia apakah nantinya bacaleg yang gagal baca Alquran tersebut, apakah bisa diganti oleh kandidat lainnya atau tidak di masa perbaikan sebelum penetapan daftar caleg sementara atau DCS.(ANTARA)

Share:

ACEHREPORTER.COM

VIDEO LEGEND