πŒπ„πƒπˆπ€ π‘π„ππŽπ‘π“π€π’π„ π†π‹πŽππ€π‹


πŸ…ΏπŸ…΄πŸ…ΌπŸ…±πŸ…°πŸ…²πŸ…°

Selasa, 26 Maret 2024

ACEH BARAT BERAKSI USIR PENGUNGSI ROHINGYA

 


THE REPORTER, Aceh Barat | Penolakan terhadap kehadiran pengungsi Rohingya ditunjukkan warga Gampong Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, dengan menggelar aksi, Selasa (26/03/2024), di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) yang berlokasi di desa mereka.

Puluhan warga ini mendesak pemerintah daerah memindahkan pengungsi Rohingya dari desa mereka, karena masyarakat merasa tidak nyaman dengan kehadiran para pengungsi.


“Kami mau pengungsi Rohingya dipindah dari desa kami,” kata M Nasir, salah satu warga Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, dikutip dari ANTARA.


Pengalaman selama ini, lanjut M. Nasir, banyak kejadian pengungsi Rohingya yang kabur dari kamp pengungsian pada sejumlah daerah di Aceh.


“Kami juga menagih janji pemerintah daerah yang sebelumnya meminta waktu selama lima hari untuk menempatkan pengungsi Rohingya di desa kami, namun hingga hari keenam, puluhan pengungsi etnis Rohingya masih disini,” lanjutnya.


Sementara itu, Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat, yang juga Teuku Samsul Alam yang juga Penanggungjawab 2 Pengungsi Rohingya meminta kepada masyarakat agar bersabar.

“Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini sedang melakukan komunikasi dengan Pemerintah Aceh dan pihak terkait penanganan Rohingya,” jelasnya.

Sebelumnya,  Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menempatkan sementara 69 pengungsi Rohingya korban kapal terbalik di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Aceh Barat, berlokasi di Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, kabupaten setempat.

 


 

“Mereka kita tempatkan sementara di gedung PMI setelah sebelumnya mendapatkan penolakan dari masyarakat di Beureugang, Kecamatan Kaway XVI,” kata Ketua Tim Penanganan Pengungsi Rohingya Kabupaten Aceh Barat, Teuku Samsul Alam kepada wartawan di Meulaboh, Kamis petang.

Ia mengatakan, penempatan para korban kapal terbalik tersebut didasarkan atas rasa kemanusiaan, setelah sebelumnya etnis Rohingya tersebut mengalami musibah di perairan Aceh Barat akibat kapal yang ditumpangi terbalik.

Teuku Samsul Alam menjelaskan penampungan sementara etnis Rohingya tersebut dilakukan dalam waktu sementara dan belum bisa dipastikan jangka waktunya, mengingat saat ini pemerintah daerah masih terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat terkait penanganan pengungsi Rohingya.

“Oleh karena itu, kami (pemerintah daerah) akan menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat dan provinsi,” katanya.

Teuku Samsul Alam mengatakan keberadaan pengungsi etnis Rohingya diupayakan tidak berada lama di Kabupaten Aceh Barat, apakah nantinya akan di bawa ke Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, hal tersebut masih menunggu petunjuk lebih lanjut.

Terhadap penanganan bantuan para pengungsi, kata dia, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini terus menjalin komunikasi dan kerjasama dengan IOM dan UNHCR, guna memenuhi kebutuhan para etnis Rohingya selama berada di Kabupaten Aceh Barat.

“Kita juga akan buka dapur umum disini, termasuk membuka tenda, menempatkan petugas kesehatan,” kata Samsul Alam.

Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap para korban, yang sebelumnya diselamatkan setelah kapal yang ditumpangi etnis Rohingya terbalik di perairan Aceh Barat.

“Hal ini kita lakukan sebagai bentuk memuliakan tamu, mereka (pengungsi) juga saudara kita,” demikian Samsul Alam.(*)

Share:

0 comments:

ACEHREPORTER.COM

VIDEO LEGEND