“Bang, bagaimana kabar Abi Akmal Hanif?”
Pertanyaan ini paling sering diajukan banyak sahabat kepada saya, baik langsung maupun melalui pesan WhatsAp dan komentar di Facebook.
Pada masa kampanye pertanyaan masih seputar peluang meraih
suara. Pasca hari pencoblosan 17 April, pertanyaan berubah ke berapa jumlah
suara. Dan hari ini, 11 Mei 2019 bertepatan 6 Ramadhan 1404 H, 25 hari masa
proses perhitungan suara, semakin ramai yang menanyakan peluang Akmal Hanif
untuk lolos sebagai Wakil Rakyat ke Senayan.
Sejak 9 April 2019, saya berada di Dapil 2 Aceh membantu
kawan-kawan Tim Pemenangan dan tentunya menemani Akmal Hanif mengunjungi timses
dan relawan di 8 daerah pemilihan. Dari Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe,
Langsa, Aceh Tamiang, hingga Bireun, Bener Meriah dan Aceh Tengah. Saya mengaku
terharu dengan begitu besarnya dukungan kepada Akmal Hanif yang pada pemilu
legislatf 2019 ini, maju sebagai Caleg DPR RI melalui Partai Persatuan
Pembangunan (PPP).
Hingga malam sebelum hari pemilihan, kepada beberapa sahabat
saya menyatakan optimis, Akmal Hanif akan terpilih sebagai Anggota DPR RI dapil
Aceh 2.
Segala kerja keras timses dan relawan tidak sia-sia. Hingga
saya membuat tulisan ini, dari semua laporan tim di berbagai wilayah, baik
hasil pleno kabupaten dan data lain, Akmal Hanif meraih suara badan mencapai 30.231 suara. Alhamdulillah.
Sebuah anugerah dari Allah. Menurut saya jumlah ini merupakan raihan yang fantastis dan capaian yang luar biasa, untuk sosok seperti Akmal Hanif, yang baru mengawali terjun ke dunia politik dan pertama kali ikut serta menjadi kontestan pemilu sebagai caleg. Mengingat ia bahkan belum pernah mencalonkan diri untuk memimpin kelompok masyarakat tingkat terkecil seperti menjadi Keuchik atau Lurah.
Kita sangat menyadari hasil tersebut bukan karena istimewanya
sosok Akmal Hanif, melainkan karena dukungan dan harapan masyarakat, yang
menginginkan wakil rakyat yang sudah terbukti berbuat, bukan sekedar mengumbar
janji dalam pesta demokrasi.
Apakah dengan raihan
Suara itu, bisa mengantar Akmal Hanif ke senayan sebagai Anggota DPR RI?
Bagi yang bertanya demikian, saya selalu memberikan jawaban “Pesta
belum berakhir, Perjuangan Belum Selesai.”
Proses perhitungan suara masih berlangsung dan kita masih menunggu pengumuman
resmi. Namun yang harus diingat dan menjadi catatan penting, bahwa suara yang
diperoleh Akmal Hanif adalah murni dari suara pemilih, suara rakyat. Tanpa
penggelembungan dan upaya pencurangan. Walau ada beberapa masukan dari beberapa
tim untuk sejumlah cara menambah suara, namun saya secara pribadi menolak dan
Akmal Hanif juga tidak menyetujui. Bukannya sok jujur, namun kami hanya
berupaya menjalani kompetisi dengan sportif, fair dan tentunya harus barakah.
Catatan penting lain, menurut saya dan berdasarkan pendapat banyak sahabat,
tidak dipungkiri kehadiran Akmal Hanif dalam bursa caleg Pemilu kali ini,
sangat memberi kontribusi besar bagi perolehan suara Partai Persatuan
Pembangunan di Aceh, ditengah isu politik nasional yang sama kita ketahui.
Betapa para tim Akmal Hanif telah
berjuang luar biasa khususnya di Media Sosial, menanggapi berbagai kritikan dan
kekecewaan masyarakat karena Akmal Hanif memilih maju melalui partai tersebut.
(saya tidak akan membahas lebih jauh, karena kita telah bersama menjalani,
menikmati dan menjadi pelaku maupun saksi dari proses panjang ini)
Namun demikian, setiap proses perjuangan nantinya tentu akan
berakhir pada hasil. Dan apapun hasilnya kita semua yakin adalah takdir terbaik
yang sudah ditetapkan Allah.
Jika Akmal Hanif menang, maka tugas berat menanti, menunaikan amanah rakyat,
merealisasikan berbagai janji dan program dalam masa kampanye. Akan tetapi jika perjuangan kali ini belum membuahkan hasil
seperti yang diharapkan para pemilih, tidak berarti semua program tersebut
hanya tinggal kenangan.
Sejak awal maju, kita telah menyatakan keinginan untuk
melanjutkan semua program yang sudah dilaksanakan sejak 5 tahun terakhir.
Artinya, jika hasil pemilu 2019 ini Akmal Hanif belum terpilih sebagai wakil
rakyat Aceh di DPR RI, maka program seperti mencetak kader Hafidz Al Quran, menciptakan
lapangan kerja dan berbagai program lainnya akan tetap berlanjut. Walaupun
mungkin akan dilaksanakan dengan proses perlahan dan mandiri.
Selama ini upaya mencetak hafidz Al Quran sudah dilaksanakan
melalui pengkaderan di Dayah Raudhatul Quran Aceh Utara yang menampung puluhan anak yatim secara
gratis. Membuka lapangan kerja juga dilakukan dengan membuka cabang perusahaan
yang memperkerjakan ratusan orang di seluruh Aceh.
Kita tetap bergerak membantu masyarakat miskin melalui Komunitas Solidaritas
Dhuafa Aceh (KSDA), membina pengusaha muda melalui Komunitas Pengusaha Muslim
Indonesia (KPMI) Aceh, melawan kemungkaran melalui Gerakan Anti LGBT Aceh
(GALA) serta membina kader generasi Dakwah, Bisnis dan Sosial melalui
Universitas Milenial Hijrah (UMH) yang semuanya di didirikan Akmal Hanif.
Semua hal ini saya sampaikan atas nama Ketua Tim Pemenangan
Pusat, yang ditunjuk sejak Abi Akmal Hanif mencalonkan diri sebagai Bakal Calon
Legislatif (BACALEG) pada awal 2018. Karena saya sadar diri awam di bidang politik,
saya tidak pernah menyatakan diri dalam jabatan tersebut. Dalam prosesnya, kami
menunjuk beberapa koordinator tim pemenangan pusat sambil mengevaluasi kinerja.
Jadi, jika beberapa waktu lalu ada yang mengaku-ngaku sebagai Ketua Tim
Pemenangan Akmal Hanif dan menyebar berita bohong, sudah bisa dicerdasi sendiri
ya.
Maka sebelum mengakhiri tulisan ini, saya menyatakan, jika
Akmal Hanif menang dan terpilih pada Pemilu ini, itu adalah hasil perjuangan
seluruh tim dan relawan serta dukungan masyarakat pemilih di dapil Aceh 2.
Akan tetapi jika Abi Elhanief belum terpilih sebagai wakil rakyat kali ini, itu sepenuhnya karena kegagalan,
kelemahan dan kekurangan pengalaman saya sebagai ketua tim pemenangan dalam
sebuah pesta demokrasi. Saya hanya mohon dimaafkan walau lebaran masih
lama...hehehe
Akhirnya, saya pribadi dan tentunya Abi Akmal Hanif, menghaturkan ribuan terima
kasih kepada semua tim pemenangan, tim sukses, relawan di 8 kabupaten kota
dapil Aceh 2.
Terima Kasih kepada Tgk. Chuzani sebagai sekjen tim pemenangan yang tidak
sempat bekerja untuk dirinya sendiri sebagai caleg DPRK Aceh Utara, juga kepada
Manajemen tim pemenangan pusat di Jambo Elhanief, Lhoksukon.
Terima kasih kepada ketua dan tim pemenangan Kanda Muslim, Tgk Samsul Kamar, Tgk. Marhaban Treni dkk (Aceh Utara), Saiful Popon, Zulfikar, Yanda, Arif
dkk (Aceh Timur), Tgk Ihsan, Bagas dkk (Langsa), Ust. Adon Amarullah dkk (Aceh
Tamiang), Bang Ismuadi, Bang Nazrie, Elga dkk (Bireun), Akhon Ibnu Mubarak (Samalanga), Dani, Karim
dkk, RAPI (Lhokseumawe) dan banyak lagi yang saya tidak bisa sebutkan
satu-persatu.
Terima Kasih kepada seluruh karyawan Elhanief Group yang
sudah menjadi relawan.
Terima Kasih kepada para Guru kami Ulama Dayah, Alumni dan
Santri.
Terima Kasih kepada keluarga yang sudah mendukung dan
mendoakan.
Terima Kasih untuk seluruh sahabat di media sosial, rekan-rekan
media cetak dan media online elektronik.
Terima Kasih seluruh masyarakat Dapil Aceh 2 dan seluruh
Aceh.
Wassalam
“Dalam Perjuangan untuk Umat, tidak mengenal kata Menyerah, Kalah dan Berhenti
sebelum Ajal Menjemput”