𝐌𝐄𝐃𝐈𝐀 𝐑𝐄𝐏𝐎𝐑𝐓𝐀𝐒𝐄 𝐆𝐋𝐎𝐁𝐀𝐋


🅿🅴🅼🅱🅰🅲🅰

Rabu, 26 Desember 2018

SMONG , Jadikan Kata Daerah Aceh ini Gantikan Istilah "Tsunami" dari Bahasa Jepang

Photo Bencana Gempa dan SMONG yang Melanda Aceh, Ahad 26 Desember 2004 (doc.net)

Istilah Smong dari bahasa Simeulue, Provinsi Aceh, diusulkan menjadi kosa kata baru Indonesia menggantian istilah tsunami yang berasal dari Jepang. Smong berarti "gelombang besar yang menggulung" sangat tepat menggambarkan peristiwa tsunami yang pernah melanda Aceh pada 26 Desember 2004.
 
Ide tersebut telah lama disampaikan Aktivis Komunitas Siar Smong, Yoppi Smong, dalam acara panggung Seni Budaya Aceh bertajuk " Smong; Sastra Merekam Bencana" di Galeri Indonesia Kaya, Mal Grand Infonesia, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Yoppi Smong yang pernah meneliti peristiwa smong  di Simeulue dan dituangkan dalam buku "Smong" menyebutkan, istilah smong ditemukan dalam sastra tutur Nandong yang dituturkan turun temurun dalam masyarakar Simeulue.

Masyarakat Simeulue berhasil menyelamatkan diri dari hantaman smong atau tsunami karena telah memiliki pengetahuan kebencanaan, yang dituturkan dalam sastra Nandong. 

"Apabila datang gempa kuat, disusul laut surut, segeralah cari tempat tinggi. Itulah smong namanya," kataYoppi mengutip penggalan puisi Nandong-Smong. Puisi tersbut aslinya dituturkan dalam bahasa lokal Simeulue.

Pada peristiwa smong atau tsunami Aceh, jumlah korban di Simeulue sangat sedikit, tujuh orang meninggal dunia. Bandingkan dengan jumlah korban jiwa  di daratan pesisir Aceh lainnya mencapai 250 ribu meninggal dunia dan 200 ribu lagi dinyatakan hilang.

Yoppi Smong menyebutkan, smong adalah kearifan lokal Simeulue yang berisi informasi peringatan dini bencana melalui sastra tutur. 

"Jauh sebelum teknologi sistem peringatan dini bencana ditemukan, masyarakat Simeulue telah memiliki pengetahuan kebencanaan yang dituturkan dalam bentuk sastra tutur. Inilah salah satu fungsi sastra," katanya.

Pulau Simeulue pernah dihantam smong atau tsunami pada 1883, 1907, dan 2004. Korban paling banyak jatuh pada peristiwa 1907. Korban yang selamat kemudian menuturkan peristiwa dahsyat itu dalam sastra tutur Nandong. 

"Inilah salah satu alasan kami mengusulkan istilah smong sebagai pengganti tsunami," kata Yoppi.

 Dikutip dari Tribunnews


 
Share:

Senin, 24 Desember 2018

Halo Para Caleg, Ente Jangan ampe Blunder ya..ntar di Blender



JIKA kita pernah menekuni permainan sepakbola, kata "Blunder" seringkali disebut-sebut. Apa itu Blunder? Tak ada arti yang baku. Lebih kurang, atau kira-kira ada yang memberi makna, "kesalahan yang dilakukan oleh tim atau individu (baca: seseorang) akibat kebodohan, atau pun karena sikap yang membabi buta".

Contoh mudahnya dalam sepakbola. Seorang stopper (pemain belakang bertahan) salah mengoper bola kepada sang kiper, lalu bola direbut lawan dan kemudian dilesakkannya bola ke gawang, dan berakibat terjadi "gol" bunuh diri. Atau, bisa juga terjadi akibat kipernya ingin beraksi lebih, atau "overacting", kemudian bola lepas ditangan dan disambar lawan, bola bersarang ke dalam gawang dan dia pun terpelongo, penuh penyesalan.

Tak hanya dalam sepakbola, dalam dunia politik pun acapkali terjadi Blunder. Tidak sedikit politikus atau parpol yang kerepotan akibat ada bagian dari mereka yang bikin Blunder. Entah disengaja atau tidak, disadari atau tanpa disadari, Blunder kerap dilakukan mereka.

Apa contohnya?

Mereka, para Caleg (Calon Anggota Legislatif: DPR RI, DPD RI, DPRD), atau pengurus PARPOL, misalnya, tahu bahwa potensi Calon Pemilih terbanyak di Tanah Air kita adalah kaum Muslim. Tapi, ucapan, tindakan atau perbuatan mereka seperti menafikan itu. Seringkali mereka bagai sengaja menyayat atau melukai perasaan Muslim yang justru sebenarnya ingin disasar mereka untuk mendulang suara.

Sebetulnya, mereka yang membuat Blunder paham jika soal-soal yang menyangkut dengan Aqidah dan Syariah, atau adat dan kebiasaan, semuanya merupakan material obrolan yang amat sensitif. Namun, mengapa itu "disentuh" dan terkesan seenaknya? Bukankah hal itu akan melahirkan Blunder yang justru dapat mengusik zona "zaman". Mereka akan dibully, "diblender", dinyinyirin, atau dicaci-maki oleh pihak yang merasa terusik karenanya.

Mengapa mereka, baik Caleg atau pengurus Parpol sering lakukan Blunder itu? Salah satu sebab adalah karena ketidak hati-hatian, kurang cermat, atau akibat mereka asyik dengan pikirannya sendiri.

Mereka keliru, tidak sadar jika kini sedang berkompetisi dan kian hari persaingan itu kian ketat. Diantara mereka (sesama Caleg) sedang berlangsung proses intip-mengintip titik kelemahan masing-masing. Saling menunggu Blunder lawan. Sekali Blunder, akan jadi bulan-bulanan.

Sebab itu, tidak boleh seorang Caleg (khususnya) bersikap berlebihan, apalagi menjurus pada kebanggaan pribadi yang berlebihan, sehingga terkesan merasa lebih jumawa dari yang lain.

Kita boleh hebat, merasa paling tampan, kaya, punya jabatan bagus, banyak toko, istri cantik atau suami ganteng, anak-anak pintar, dari keluarga terpandang, atau kelebihan lainnya. Tapi, penting dicamkan, sekali kita melakukan Blunder, maka akan diblender dan dilumat seperti alpokat atau tomat yang nikmat itu. Keberadaan medsos yang kini amat terbuka akan memberitakan kelancangan dan "kedunguan" kita itu, dan tentu sedikit banyak akan dapat mengancam elektabilitas akibat suara kita tergerus.

Cara terbaik menghindari Blunder adalah dengan selalu berhati-hati. Jangan asal menulis, tidak asal berbicara, dan jangan lupa selalu waspadai derap langkah yang kita ayun.

Saya bukan ahli pemasaran politik, tapi harus diingat. Anda para Caleg, atau pengurus Parpol, kini sedang berjualan produk-produk yang justru isinya adalah Anda pribadi dengan kemasan yang Anda disain sendiri. Produk itu harus laku di pasaran, dibeli oleh pelanggan. Jangan sampai sekarang jadi Anggota Parlemen, tahun depan beralih sebagai pengamen.

Atau, jangan juga saban tahun Abang Caleg ikut ajang pemilihan, tapi hanya menjadi tambahan "manisan" bagi orang lain. Pulang ke rumah isteri marah-marah hingga dia bilang, "Ah, abang payah, bikin adek selalu susah." Masih beruntung si isteri tak minta pisah karena kasihan pada nasib si anak, buah cinta mereka.

Terakhir, jaga hati dan perasaan para pelanggan Anda.

Jangan ulangi kesalahan, jangan bikin Blunder bila tak ingin "diblender !".

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Tulisan : Rustam Effendi, Akademisi, Pengamatan Ekonomi dan Politik Aceh
Share:

13 Fakta UAS yang Harus Diketahui. Jadikan Teladan Untuk Lebih Cintai Ulama



Penulis Mengutip dari berbagai sumber untuk mengenal lebih jauh tentang sosok Ustadz Abdul Somad Lc. MA. Banyak akhlak dan kebiasaan beliau yang mengundang kekaguman masyarakat, Artis, Pejabat bahkan sesama Ulama yang kita hormati lainnya.

Semoga catatan ini bisa menjadi teladan Akhlaqul Karimah buat kita yang ingin terus memperbaiki diri dan meningkatkan kecintaan pada Ulama.

Bagi yang tidak menyukai bahkan membenci, mengfitnah dll, silahkan lanjutkan. Karena kemuliaan dan pahala beliau akan bertambah, sementara amalan anda akan di transfer kepada beliau.

Semoga kita tidak termasuk golongan orang yang bangkrut tanpa amalan di hari akhirat.

Selamat Membaca.

6 Fakta Kebiasaan Ustadz Abdul Somad. (versi Tribunnews)

1. Sederhana
Ustaz Somad sangat sederhana, baik dari pakaian maupun tingkah lakunya. Suatu ketika saat tiba di rumah dinas Gubernur Babel, Ustaz Somad didampingi 3 asistennya. Tidak ada permintaan khusus dari pihak Ustaz Somad, baik soal makanan, tempat tidur, dan kendaraan. Bahkan Ustaz Somad menjadi makmum saat shalat Maghrib di rumah dinas tersebut. Dia juga makan malam dengan duduk bersama jamaah.


2. Ramah Kepada Siapapun

Saat diajak berbincang-bincang, Ustaz Somad menyambut hangat. Padahal, dia baru saja turun dari pesawat usai perjalanan panjang dari berceramah. Ustaz Somad tetap ramah dan bersahaja. Bahkan dia mengapresiasi profesi jurnalis, yang menurutnya ikut andil sehingga namanya dikenal.
3. Tidak Pernah Menolak diajak Foto Bersama

Menjadi seorang Ustaz Somad memang tak mudah. Pasalnya, di mana saja dia berada, tak pernah lepas dari ajakan foto bersama dari jamaah dan masyarakat yang mengagumi Dai 7 Juta Follower itu. Peminatnya pun hanya warga biasa, tetapi para pejabat di tempat dia berceramah juga kerap mengajak foto bersama. Tampak ketika Ustaz Somad usai makan malam di rumah dinas seorang gubernur, silih berganti orang-orang minta berfoto. Bahkan saat sang ustaz tengah makan pun ada-ada saja warga yang duduk di sampingnya untuk dipotret. Ustadz Somad bahkan sering berpesan, "Share photo itu, dengan niat untuk Syiar Dakwah"


4. Tampil Prima

Bayangkan saja, Ustaz Somad harus berkeliling berbagai tempat di Indonesia nyaris tanpa jeda. Padahal dia melakukannya di sela kesibukan sebagai dosen di UIN Riau. Di suatu tempat yang dikunjungi, Ustaz Somad berceramah lebih dari satu lokasi. Pernah saat ke Bangka, Aceh dan beberapa daerah, ia harus mengisi ceramah di lebih 3 lokasi dalam sehari. Bahkan dia berceramah sampai larut malam tetapi dini hari sekitar pukul 03.00. Ustaz Somad sudah berangkat menuju lokasi ceramah usai shalat Subuh. Syukurnya, kondisi tubuh Ustaz Somad baik-baik saja. Subhanallah

5. Isi ceramah

Salah satu alasan Ustaz Somad disukai banyak orang adalah isi ceramahnya yang cerdas tapi tidak membuat ribet. Ustaz Somad tidak mudah menyalahkan atau menilai buruk sesuatu, termasuk soal ibadah yang dilakukan umat muslim. Dia juga tidak pernah mengajarkan untuk membenci kelompok atau ajaran tertentu.
Misalnya saat ditanyakan tentang aplikasi biro jodoh di Facebook, Ustaz Somad tidak serta merta menyalahkan karena menurutnya perlu ditinjau dulu dari sisi teknis pelaksanaannya.

6. Direkam dan diunggah di Media Sosial

Rata-rata jamaah membekali diri dengan ponsel saat mendengar ceramah Ustaz Somad. Bagi yang paket internetnya banyak, tak sungkan merekam dan menyiarkan secara langsung. Lantaran perilaku jamaah inilah, Ustaz Somad semakin dikenal. Jika dari ribuan jamaah ada 100 orang saja yang merekam dan mengunggah ke media sosial, maka syiar Islam yang dilakukan Ustaz Somad semakin lancar.


Sebelum 6 fakta itu terungkap, penggiat media sosial Jonru Ginting sudah memaparkan 7 fakta lainnya soal ustadz tersebut.


7 Fakta Ustadz Abdul Somad (Versi Jonru Ginting)

1. Ustadz Abdul Somad adalah tokoh lokal dari Riau yang menjadi terkenal se-Indonesia karena banyak video ceramahnya yang viral.

2. Beliau asli Ustadz, sudah S2 di bidang agama, lulusan Al Azhar Kairo dan S2 di Maroko pula. Jadi dari segi ilmu, beliau sangat berkompeten.

3. Beliau adalah “hasil kawin silang” antara ustadz lucu dan ustadz berkualitas. Selama ini kedua jenis ustadz tersebut seperti air dan minyak. Tak mungkin bersatu.

Namun Ustadz Abdul Somad berhasil mengawinkan keduanya. Ceramah-ceramah beliau selain “bergizi tinggi”, juga enak didengar, dan porsi lucunya pun sewajarnya saja. Tidak berlebihan.

4. Gayanya sangat sederhana.

5. Beliau bukan tipe ustaz kharismatik. Masyarakat menghormati beliau karena ilmunya, bukan karena kharismanya.

6. Beliau juga bukan tipe ustadz stereotif (maksudnya kelihatan banget gayanya seperti ustadz pada umumnya). Gaya beliau biasa saja. Seperti orang kebanyakan.

Mendengar ceramah beliau, kita seperti mendengar ucapan orang biasa yang kebetulan pintar di bidang agama.

7. Banyak yang menyebut ustadz Abdul Somad sebagai pengganti K.H. Zainuddin MZ. Dari segi popularitas bolehlah. Namun dari segi karakter, keduanya sangat jauh berbeda.

KH Zainuddin MZ itu kharismatik, stereotif, dan lebih cocok tampil di acara tabligh akbar. Sementara ustadz Abdul somad tidak kharismatik, tidak stereotif, dan lebih cocok tampil di acara-acara kajian yang terbatas.

"Kenapa banyak orang yang suka men-share video-video ceramah ustadz Abdul Somad? Tentu saja karena mereka suka. Kenapa mereka suka? Menurut saya, karena ke-7 faktor di atas. Tak perlu lagi saya bahas satu-persatu, kan?

Yang jelas, Ustadz Abdul Somad ini unik banget. Sederhana, apa adanya, namun “penuh gizi” sekaligus menghibur. Keren luar biasa!

Karena itu, jika Anda belum nonton video ceramah ustadz Abdul Somad, buruan tonton sekarang juga. Jangan sampai menyesal.

Alhamdulillah, kita sebagai umat Islam Indonesia perlu bersyukur karena memiliki seorang ulama seperti ustad Abdul Somad.

Dan saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada teman-teman yang selama ini menshare video-video ceramah ustadz Abdul somad. Semoga share-share Anda menjadi amal jariah yang pahalanya terus mengalir hingga akhirat kelak. Aamiin…."

Jonru 18 Agustus 2017


Share:

Sabtu, 08 Desember 2018

Misteri Bangku Kosong di Acara Presiden Jokowi




Ilustrasi Bangku Kosong
Selain melakukan pengamanan kepada Kepala Negara, Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) mendapat tugas tambahan memindahkan kursi. Hal ini terjadi dalam acara peresmian pembukaan BTN Digital Start-up 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (7/12/2018) pagi, yang dihadiri Presiden Joko Widodo. 

Dirilis dari Kompas.com masih banyak kursi kosong di barisan tengah dan belakang, sementara presiden akan tiba di lokasi acara. Padahal pembawa acara sudah berulang kali meminta para peserta untuk segera duduk dan mengisi bangku paling depan.Bahkan penjaga booth pameran juga diminta untuk mengisi bangku yang kosong.

Namun sepertinya kursi acara itu tidak semenarik kursi anggota dewan yang selalu di perebutkan. Sehingga akhirnya
panitia acara bersama Paspampres menyingkirkan bangku-bangku kosong ke luar ruangan. 

Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian pembukaan BTN Digital Startup 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (7/12/2018) pagi. Namun acara tersebut sepi peserta. Alhasil, panitia acara hingga pasukan pengamanan presiden (Paspampres) pun menyingkirkan bangku-bangku kosong ke luar ruangan.(KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Walau sudah di keluarkan, hingga Presiden Jokowi hadir di lokasi acara pukul 09.00 WIB, masih ada sekitar 500 bangku di bagian belakang yang belum terisi.

Sebelumnya panitia mendapat konfirmasi peserta yang hadir mencapai 3200 orang anak muda, sehingga disediakan 2000 kursi. Namun dari pantauan Kompas.com, dari jumlah itu hanya sekitar setengahnya yang hadir sudah termasuk penjaga booth pameran.

Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian pembukaan BTN Digital Startup 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (7/12/2018) pagi. Saat acara dimulai, banyak kursi yang masih kosong.(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
"Yang hadir ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya saya baru dapat data valid nya di angka 1200-an," kata Sabilur Rosyad, event consultants Young On Top, selaku pihak penyelenggara acara, saat dihubungi, Jumat petang (sumber : http://medan.tribunnews.com)

Kenapa peserta banyak yang tidak hadir dan menyisakan bangku kosong?
Masih menjadi Misteri.

Sumber : www.nasional.kompas.com
Judul Asli Artikel : Paspampres Singkirkan Bangku Kosong di Acara Jokowi
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary




Share:

ACEHREPORTER.COM

VIDEO LEGEND