𝐌𝐄𝐃𝐈𝐀 𝐑𝐄𝐏𝐎𝐑𝐓𝐀𝐒𝐄 𝐆𝐋𝐎𝐁𝐀𝐋


🅿🅴🅼🅱🅰🅲🅰

Jumat, 19 Juli 2024

Curhat Kepada Syech Muharram, Warga Lamkabeu Merasa Ditinggalkan Pemkab Aceh Besar

 

Syeh Muharram Bersama Warga Kemukiman Lamkabeu

THE REPORTER – Aceh Besar | Dihadapan Syeh Muharram, masyarakat Lamkabeu Kecamatan Seulimum menyampaikan kesedihan dengan kondisi kesejahteraan ekonomi yang dialami selama bertahun.

Tgk. Abdu Rasyid (70) salahsatu warga Gampong Batee Lhee menyampaikan kondisi ekonomi masyarakat setempat yang hidup dari bertani dan bekebun rata-rata  berada di bawah garis kemiskinan.

“Kami merasa ditinggalkan oleh pemerintah kabupaten Aceh Besar, bayangkan dari dulu tidak ada satu pun Bupati Aceh Besar pernah berkunjung kemari, kecuali saat mereka butuh suara pemilu,” ungkapnya saat menerima silaturahmi Calon Bupati Aceh Besar Syeh Muharram Idris bersama tim Komando Independen, Jumat 19 Juli 2024.

Disampaikannya, masyarakat sangat merindukan perubahan dan siap mendukung dan memenangkan Syech Muharram untuk menjadi Bupati Aceh Besar pada Pilkada mendatang.

“Harapan kami, jika Syeh Muharram menjadi Bupat Aceh Besar, tolong jangan lupakan kami,” ujarnya.

VIDEO SYEH MUHARRAM TENTANG KONDISI ACEH BESAR  (AcehReporterTV)

Syeh Muharram menyampaikan keprihatinannya dengan kondisi masyarakat Aceh Besar saat ini. 

Termasuk 140 KK warga Gampong Batee Lhee kemukiman Lamkabeu yang mayoritas bertani dan berkebun, namun tidak mendapatkan dukungan sarana dan prasarana pertanian yang memadai dibutuhkan.

“Tidak ada pilihan lain untuk mengangkat ekonomi rakyat Aceh Besar, kecuali dengan gerakan perubahan melalui pembangunan yang berorientasi kebutuhan rakyat, bukan keinginan pejabat,” tegasnya.

Kegiatan silaturrahmi bersama gampong Batee Lhee  diikuti puluhan warga serta Tim Commando Independent kabupaten dan Kecamatan Seulimum.

“Salahusatu prioritas saya bersama Pak Syukri sebagai calon wakil bupati adalah masalah ketersediaan air bersih, irigasi pertanian dan sarana sampah, serta pengembangan tanaman holtikultura untuk wilayah ini. Insya Allah terwujud dengan izin Allah dan dukungan Masyarakat Aceh Besar,” pungkas Syeh Muharram.(*)


 


 


Share:

Terlilit Benang Layang, Helikopter Jatuh di Bali

 

 

THE REPORTER - Bali | Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkonfirmasi adanya kecelakaan helikopter jatuh di Suluban Pecatu, Bali pada Jumat (19/7/2024).

Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Mokhammad Khusnu mengatakan, helikopter milik PT Whitesky Aviation itu terjatuh karena terlilit tali layangan.

"Kami telah menerima laporan kecelakaan Helicopter PK-WSP type Bell 505 milik PT Whitesky Aviation di Suluban Pecatu, Kuta Selatan-Bali pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 15.33 LT (local time) akibat terlilit tali layangan," ujarnya , Jumat 19 Juli 2024.

Dia mengungkapkan, saat ini inspektur penerbangan dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV tengah menuju lokasi kecelakaan. Sementara pihak Whitesky Aviation juga telah mengirimkan tim investigasi ke lokasi kejadian. "Informasi terkini akan disampaikan lebih lanjut," kata dia.


Dia memastikan insiden helikopter jatuh di Bali ini tidak menyebabkan korban jiwa. Adapun saat kejadian, helikopter tengah membawa 1 pilot dan 4 penumpang.

"Informasi awal semua penumpang dipastikan selamat dalam kecelakaan tersebut," ucapnya.

Dengan adanya insiden ini, kata Khusnu, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan pengawasan yang lebih intensif mengenai bahaya layangan melalui koordinasi dengan Pj Gubernur serta Kepala Daerah di wilayah Bali, agar tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video menunjukkan helikopter jatuh viral di media sosial, Jumat (19/7/2024).

Helikopter tersebut jatuh di sekitar Pantai Suluban, Kecamatan Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Gusti Ngurah Yudistira membenarkan adanya peristiwa helikopter jatuh di lokasi tersebut.(AR)

 
Share:

Badai Angin Landa Aceh, Warganet: Akibat Konser ??


THE REPORTER -  Aceh Utara | Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut sebanyak 11 unit rumah warga serta kios pedagang yang berada di pinggir jalan wilayah Kabupaten Aceh Utara rusak berat akibat diterpa angin kencang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBA Fadmi Ridwan, Jumat, mengatakan masyarakat yang rumahnya rusak berat akibat angin kencang tersebut mengungsi ke tempat saudara masing-masing.

"Masyarakat juga telah memindahkan barang dagangannya ke tempat yang lebih aman," kata Fadmi Ridwan dalam keterangannya di Banda Aceh.

Ia menjelaskan bencana angin kencang tersebut terjadi pada Kamis (18/7) sekitar pukul 16.30 WIB. Peristiwa ini terjadi di sejumlah desa atau gampong dalam tiga kecamatan di Aceh Utara yaitu Kecamatan Langkahan, Tanah Luas, dan Matangkuli.

Menurut data BPBD Aceh Utara, di Kecamatan Langkahan, desa yang terdampak meliputi Langkahan, Tanjong Dalam Selatan dan Meunasah Blang. Kemudian, empat desa di Kecamatan Matangkuli yaitu Ujong Kulam, Blang Jrun, Alue Keujrun dan Rawa.

Sementara di Kecamatan Tanah Luas terdampak di 10 desa meliputi Paya, Rangkaya, Ampeh, Tengoh Bereugang, Rayeuk Kita, Teungku Diballe, Blang, Blang Jrun, Alue Keujrun, dan Desa Rawa.

"Peristiwa ini akibat cuaca ekstrem yang melanda Aceh Utara sehingga menyebabkan terjadinya angin kencang di tiga kecamatan tersebut," ujarnya.

Data sementara BPBD Aceh Utara, rumah rusak berat tersebut tersebar di Langkahan sebanyak sembilan unit dan dua unit rumah di Matangkuli. Peristiwa ini juga menyebabkan saluran pipa gas terputus dan merusakkan bangunan kios-kios pedagang pinggir jalan di Simpang Rangkaya, Tanah Luas, Aceh Utara.

"Korban terdampak 30 jiwa dalam sembilan kepala keluarga di Langkahan, serta dua kepala keluarga di
Desa Ujong Kulam, Matangkuli. Untuk jumlah jiwanya masih dalam pendataan," ujarnya.

BPBD Aceh Utara juga mengerahkan personel untuk siaga di pos masing-masing. Petugas juga masih melakukan pendataan korban terdampak.

"Korban terdampak mengungsi ke tempat saudara dan tidak ada korban jiwa," ujarnya.

Share:

Kamis, 18 Juli 2024

Ketua DPRA: Jika Maju Pilkada, Bustami Mundur dari Pj Gubernur Aceh

THE REPORTER - Banda Aceh | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zulfadli alias Tengku Abang menyatakan Gubernur Aceh Bustami Hamzah sebaiknya mundur jika ingin maju di Pilkada 2024.

“Jangan sampai dia memanfaatkan seluruh negara fasilitas untuk menunjang ambisinya menjadi Gubernur Aceh,” kata Zulfadli dalam keterangannya, di Banda Aceh, Kamis 18 Juli 2024.

Zulfadli mengatakan hingga saat ini belum ada surat resmi pengunduran diri Bustami ke DPRA, dengan adanya tiga nama penggantinya.

Sebaliknya, di banyak daerah, spanduk berisi dukungan terhadap Bustami untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh terus bertebaran.

Rencana Bustami maju sebagai calon gubernur juga dinilai Zulfadhli mengkhianati kesepakatan.

Kata dia, saat awal diusulkan, Bustami berjanji akan memberikan perhatian penuh hanya pada dua hal, yakni pelaksanaan Pilkada 2024 dan pelaksanaan PON Aceh-Sumut.

Sebagai ASN yang menduduki jabatan Pj Gubernur, Bustami hendaknya berhati-hati untuk tidak terlibat dalam politik atau politik praktis.

“Kalau dia mau terjun ke dunia politik, sebaiknya dia mundur dari Pj Gubernur dan status aparatur sipil negara,” ujarnya.

Ia pun mempertanyakan dukungan dari mana alasan Bustami maju. Seorang calon bupati harus mendapat dukungan dari masyarakat untuk mencalonkan diri.

Zulfadhli pun menyayangkan sikap Bustami Hamzah yang ambigu. Saat didesak menjadi penjabat gubernur, Ketua Partai Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, hanya meminta Bustami menyukseskan dua agenda besar, Pilkada Aceh dan PON Aceh-Sumut.

Oleh karena itu, sebagai laki-laki, lanjutnya, Bustami harus menjaga amanah itu tanpa boleh lengah, apalagi terlibat langsung dalam pemilu.

“Jika dia benar-benar maju, dia harus mundur. Terkadang, jadilah pria yang perkataan dan tindakannya sama. Aceh daerah yang harus disikapi dengan nilai-nilai kejujuran,” kata Zulfadli.


Share:

ACEHREPORTER.COM

VIDEO LEGEND