𝐌𝐄𝐃𝐈𝐀 𝐑𝐄𝐏𝐎𝐑𝐓𝐀𝐒𝐄 𝐆𝐋𝐎𝐁𝐀𝐋


🅿🅴🅼🅱🅰🅲🅰

Jumat, 28 Juli 2023

TUTONG LOM !! 20 Hektare Lahan Kosong Terbakar di Aceh Besar

 


THE REPORTER - Seluas 20 hektare lahan kosong di Gampong Ie Suum, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar terbakar, Jumat, 28 Juli 2023 sekira pukul 14.00 WIB.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil melalui Pusdalops Masnawi mengatakan lahan terbakar tersebut ditumbuhi ilalang dan dahan kayu kering. Sehingga mudah terbakar dan api cepat menjalar.

“Mengingat kondisi cuaca kemarau serta teriknya cuaca membuat api cepat menjalar. Untuk penyebab kebakaran masih penyelidikan pihak berwajib,” katanya.

 Masnawi menyebutkan pihaknya mengerahkan tiga unit armada pemadam kebakaran (damkar) terdiri dari satu unit dari Pos Durung, Khaju dan Pos Induk.

“Lokasi titik api sulit dijangkau, sehingga sebagian pemadaman dilakukan dengan cara manual menggunakan back pump dan juga dengan penyambungan selang,” ungkap Masnawi.

Masnawi mengimbau dan mengajak keuchik atau tokoh masyarakat sama-sama mengawasi serta menjaga serta selalu mensosialisasikan kepada warga, untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

“Selain itu jangan membuang puntung rokok sembarangan. Karena sekecil apapun sumber api akan berpotensi terjadinya kebakaran, apalagi saat musim kemarau.,” cetus Masnawi.(AJNN)
 

Share:

Hati-Hati Dengan Cerita Orang Sukses



Hati-hati dengan cerita sukses !!!

Loh kok ? Kan bagus bg ?

Oke fine.. dibilang bagus iya tapi kalau semua cerita sukses ditelan mentah2, khawatir nya dosisnya ga sesuai dgn yg kita butuhkan.

Seringkali saya menemukan "ketidak jujuran" atau "ketidak sempurnaan" cerita sukses itu.

"Aku begini karena kerja kerasku, aku banting tulang, disaaat mereka santai aku berjuang, sudah tidak terhitung brapa kali aku gagal, tp keinginan bangkitku selangkah lebih banyak dr kegagalanku...dan bla.bla.bla"

Redaksi yg serupa, mirip, lebih Kurang, hampir sama, persis seperti itu sering kita dengar, lihat dan trima dari para "orang-orang sukses" bukan?

Oke ada jg cerita sukses diimbangi dgn "cerita pilu perjuangan" SBG pelengkap kesempurnaan cerita. Tp apa iya itu dah lengkap? Belum.

Sering kali ketidakjujuran dr "success story" adl ketidak inginan atau ketidak mauan menyampaikan "second story" pendulang kesuksesannya.

Contoh.

Akhirnya bisnis rentalku ini diterima masyarakat luas bahkan ada yg memesannya dr Amerika (walaupun orang Aceh) yg berlibur k Aceh. (Contoh y)

Lalu pendengar kagum dan mengatakan "hebat ya"..

Padahal ada satu bagian yg hilang atau tidak d sembunyikan dr kalimat kemenangan di atas bahwa kenapa orang dr Amerika itu bs memesan pada rental mobilku, ternyata jauh sebelum mereka memesan, keluarganya sudah duluan menyapa, tanya harga, gimana mekanismenya dsb hingga "deal" dgn kalimat 

"Baiklah nanti adek saya hubungi anda ya". 

Ni contoh satu kasus aja, byk kasus lain.

Belum lagi kenapa si anu bs terpilih JD anggota dewan ? - misalnya - 

Ternyata setelah d selidiki bukan hanya semata dia dkat Sama Masyarakat, dia pintar lobi, dia ada dana dsb. Bukan !

Ternyata orang tuanya tokoh d sana, abangnya panglima dl, pakciknya berjasa d kampung a dsb. Ibarat kata dr akar sampai pohon besar dia dah ada modal sebelumnya giliran dia tampil memang udah waktunya pohon berbuah dan takdirnya buahnya dia. Maka jadi itu barang ! 😀

Trus apa yg salah dr crita sukses?

Ga ada yg salah. Cuma saya blg hati-hati.

Analisa secara "sempurna" crita suksesnya.

Siapa d sampingnya, siapa circle-nya klu bahasa keren skarang. Siapa yg "ngerecom" dia. Siapa di belakangnya dan sekitarnya itu jg selayaknya harus d analisa.

Bahkan cerita terbaik seperti Muhammad Al-Fatih pun tidak terlepas dr sosok siapa syechnya, siapa orang d sekitarnya, siapa pembuat meriamnya (dia tahu titik lemah benteng konstantinopel Krn dia pernah tinggal disana sebelumnya) dan sebagainya.

Maka sangat sempurna pesan dr Baginda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam

Bahwa sebaik-baik pemimpin DAN sebaik-baik pasukan yg akan mengalahkan konstantinopel.

Jadi ga cuma "pemimpin" saja yg nabi sebutkan tapi jg pasukannya artinya orang-orang disekitarnya jg orang-orang pilihan.

So. Sebagai penutup

Silahkan terima cerita sukses tp jgn telan mentah2 tanpa analisa keadaan apa, siapa, kenapa, kapan, dengan siapa dan bagaimana dia bisa sukses itu jg perlu !

Dari orang yg belum sukses 

Penulis

Ayid Fariz

Share:

ACEH TERANCAM DAMPAK EL NINO, WALHI: PEMERINTAH ACEH TIDAK BOLEH LENGAH

 


THE REPORTER -  Kerentanan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai serius ancam tanah Aceh dampak dari El Nino telah mulai terlihat nyata.

Kenaikan suhu di berbagai daerah di Serambi Mekkah, cuaca ekstrem, hingga berpotensi banjir bandang bisa mengancam nyawa manusia. Terlebih dunia sekarang tengah memasuki krisis iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya, diperburuk oleh fenomena alam ini.

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak El Nino terjadi di bulan Agustus-September 2023. Dampak dari fenomena alam ini adalah kekeringan, sehingga sangat rentan terjadi Karhutla maupun banjir hidrometeorologi basah.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh, Ahmad Shalihin mengungkapkan, mengingat kejadian Karhutla di Aceh terbanyak di Indonesia, menduduki peringkat pertama hingga Juni 2023.

“Ini ancaman nyata, pemerintah Aceh tidak boleh lengah, karena bukan hanya Karhutla saja, kekeringan hingga krisis air dan juga banjir akibat anomali cuaca perlu diwaspadai,” kata Ahmad Shalihin, Kamis (27/7/2023).

Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), total kejadian Karhutla di Indonesia mencapai 206 kejadian dan didominasi oleh Provinsi Aceh yaitu sebanyak 53 kali hingga Juni 2023. Kemudian disusul Kalimantan Tengah 35 kali kejadian.

Menurut Om Sol, sapaan akrab Ahmad Shalihin menyebutkan, bila pemerintah Aceh lengah dan tidak memiliki strategi yang terintegrasi dalam mengatasi hal ini. Maka dikhawatirkan akan berdampak pada kekeringan hingga krisis air, baik untuk dikonsumsi maupun lahan pertanian dan perkebunan.

Bila ini terjadi, dampak jangka panjang, sebutnya, produktivitas pangan atau berdampak pada ketahanan pangan. Karena sangat berpotensi banyak gagal panen karena krisis air atau kekeringan dampak dari El Nino tersebut.

“Ancaman kelaparan juga bisa terjadi, tentu ini cukup berbahaya bila tidak segera dicari solusi, terutama terkait dengan Karhutla,” tambahnya.

Kata Om Sol, dampak nyata dari efek El Nino sudah mulai terlihat di depan mata di Aceh. Kejadian Karhutla tertinggi seluruh Indonesia merupakan peringatan bagi pemerintah Aceh untuk segera mengatasinya.

Begitu juga dengan kekeringan, sebutnya, dari total kejadian seluruh Indonesia sebanyak 18 kejadian kekeringan, Aceh masuk empat besar. Meskipun Jawa Tengah tertinggi sebanyak 11 kejadian, Jawa Barat 3 kejadian, Jawa Timur 3 kejadian dan Aceh satu kejadian.

“Tetapi ini tidak boleh diremehkan, karena cukup berpotensi dilanda kekeringan, apa lagi karhutla Aceh tertinggi dari seluruh Indonesia,” sebutnya.

Sementara itu menyangkut dengan data Karhutla berdasarkan data dari sipongi.klhk, total Karhutla di Aceh hingga Juni 2023 sudah mencapai 491,8 hektar.

Kabupaten Aceh Jaya merupakan daerah yang paling tinggi terjadi Karhutla, yaitu mencapai 117,7 hektar, disusul Aceh Tengah 78,5 hektar dan Subulussalam 75,5 hektar.

Kata Om Sol, ancaman lainnya bila Karhutla terus meluas dampak dari El Nino ini tidak segera diatasi adalah bencana asap yang mengakibatkan pada kesehatan masyarakat.

Berkaca pengalaman pada 2015-2016, yang menyebabkan Karhutla di Indonesia mencapai 2,6 juta hektar. Terjadi bencana asap hingga ke Malaysia dan Indonesia mengalami kerugian ekonomi hingga Rp 221 triliun.

“Meskipun tidak semua wilayah bakal terjadi kekeringan, bisa saja ada yang banjir atau bencana lainnya, karena tidak semua wilayah memiliki dampak yang sama,” tegasnya.

Sedangkan untuk Aceh, sebutnya, berdasarkan data sementara diperkirakan yang paling terancam adalah Karhutla dampak dari El Nino. Mengingat 74 persen kejadian Karhutla di Indonesia terjadi di Aceh hingga Juni 2023.

Oleh sebab itu WALHI Aceh menghimbau pemerintah Aceh dan kabupaten/kota untuk meningkatkan koordinasi yang kuat dan siap siaga dalam mengatasi potensi bencana yang timbul fenomena El Nino.

Pemerintah juga harus memiliki perencanaan anggaran dan fasilitas untuk masyarakat yang mengungsi jika sewaktu-waktu terjadi bencana di Aceh. Karena perencanaan mitigasi kebencanaan yang baik harus sigap dan cepat. Terutama persoalan pendanaan yang mudah diakses ketika bencana datang.

“Selama ini yang jadi masalah pada kesediaan dana, pemerintah sering panik dengan pendanaan, karena tidak dipersiapkan secara matang sebelumnya, maka ini perlu segera dipersiapkan dan ada alokasi dana khusus untuk menghadapi setiap bencana,” tegasnya.

Selain itu, kata Om Sol, Pemerintah Aceh maupun kabupaten/kota juga harus segera melakukan pendataan wilayah yang berpotensi terdampak dari fenomena El Nino atau bencana alam lainnya. Sehingga akan memudahkan melakukan penanganan maupun perencanaan, baik upaya mitigasi maupun evakuasi saat bencana datang.

Hal yang jauh lebih penting lagi, sebutnya, distribusi pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat harus segera dilakukan. Terutama pemerintah kabupaten/kota harus mensosialisasikan secara masif dampak dari fenomena alam tersebut. Sehingga masyarakat mendapatkan informasi utuh terkait berbagai dampak dari fenomena alam tersebut.

“Penyebaran informasi secara masif harus disegerakan dan ini sangat mendesak segera dilakukan. Sehingga bisa meminimalisir dampak kerugian dan korban jiwa, harta benda akibat El Nino,” sebutnya.

Kemudian pemerintah juga harus mempersiapkan peralatan yang cukup dan personel yang terlatih untuk mengatasi berbagai bencana yang sewaktu-waktu terjadi di Aceh dampak dari berbagai bencana alam yang terjadi di Aceh.

“Peralatan kebencanaan dan personel harus dipersiapkan dengan matang dan harus standby selama 24 jam, tidak boleh lengah,” tutupnya.

Share:

Korban pelanggaran HAM Berat Aceh Masih Ada yang Belum Terdata

 


THE REPORTER - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih membuka ruang terhadaP masyarakat Aceh yang belum terdata untuk mengajukan permohonan status sebagai korban
pelanggaran HAM berat dari tiga kasus yang telah diakui pemerintah di Aceh.

"Komnas HAM membuka ruang agar korban yang belum terdata dapat mengajukan status
sebagai korban pelanggaran HAM berat," kata Kepala Komnas HAM Perwakilan Aceh Sepriady
Utama, dalam diskusi publik yang dilaksanakan Aceh Resource and development dengan tema

"Pasca kick off penyelesaian non yudisial Rumoh Geudong, apa langkah berikutnya," di Banda
Aceh, Kamis.

Sepriady mengatakan, ruang pengajuan tersebut dibatasi hanya dari tiga kasus yang telah
diakui pemerintah yakni Rumoh Geudong Pidie, Simpang KKA Aceh Utara dan peristiwa Jambo
Keupok Aceh Selatan.

Kata dia, sejauh ini Komnas HAM telah menyelesaikan berita acara pemeriksaan (BAP)
terhadap 106 korban pelanggaran HAM berat dari tiga kasus tersebut. Karena itu pihaknya
masih membuka ruang bagi korban yang belum terdata.

"Jadi Komnas HAM membuka ruang untuk mengajukan status sebagai korban pelanggaran
HAM berat dari tiga kasus itu, untuk kemudian bisa dilakukan verifikasi guna mendapatkan hak
pemulihan," ujarnya.

Sepriady menjelaskan, untuk membuat pengajuan maka korban harus mengirimkan surat
permohonan atau keterangan korban pelanggaran HAM berat kepada Komnas HAM, bisa
diserahkan langsung atau melalui pengaduan di website Komnasham.go.id.

Nantinya, setelah berkas diterima dan dilaksanakan penginputan data melalui sistem, maka
selanjutnya dapat diverifikasi guna memastikan apakah pemohon korban langsung atau
keluarga.

"Baru-baru ini kita lakukan beberapa verifikasi korban pelanggaran HAM berat yang belum di
BAP dalam kasus Simpang KKA. Maka ini terus berlanjut, dan permohonan itu yang menjadi
dasar kita," katanya.

Dalam kesempatan ini, dirinya menegaskan bahwa permasalahan HAM berat tersebut tidak
dapat diselesaikan sendiri oleh Komnas Aceh saja, melainkan perlu dukungan semua pihak.

"Saya kira penyelesaian korban pelanggaran HAM berat ini membutuhkan ikhtiar kita bersama
seluruh stakeholder, dukungan semua pihak sangat dibutuhkan," demikian Sepriady.(ANTARA)

Share:

ACEHREPORTER.COM

VIDEO LEGEND