Minggu, 03 September 2017

Anda Memasuki Area Info 21+ Suami Istri "Only"




Ini adalah Informasi yang saya peroleh dari posting seorang dokter di halaman facebooknya. Cuma pengen share dan langsung aja di baca.

1. Berhubungan seks mengurangi sakit kepala. Setiap kali bercinta, ia melepaskan ketegangan di pembuluh darah otak.

2. Bercinta bisa membersihkan hidung tersumbat. Seks adalah antihistamin alami. Ini membantu melawan asma dan alergi musim semi.

3. Bercinta adalah perawatan kecantikan yang spektakuler. Para ilmuwan telah menemukan bahwa ketika seorang wanita melakukan hubungan seks, ia menghasilkan sejumlah besar estrogen yang memberi kesan bersinar dan lembut pada rambut.

4. Seks adalah salah satu olahraga teraman. Cinta sering memperkuat otot tubuh pria dan wanita. Ini lebih menyenangkan daripada berenang 20 lap di kolam renang dan tidak perlu sepatu spesial!

5. Bercinta perlahan, lancar dan dengan cara santai mengurangi kemungkinan menderita dermatitis, ruam kulit dan jerawat. Keringat yang dihasilkan membersihkan pori-pori dan membuat kulit Anda bersinar.

6. Aktivitas seks bisa membakar semua kalori yang telah Anda kumpulkan selama makan malam romantis sebelum tidur.

7. Seks adalah obat ilahi untuk depresi. Ini melepaskan endorfin ke dalam aliran darah, menciptakan keadaan euforia dan membuat wanita dan pria merasa unik.

8. Seks adalah obat penenang dan pelemas otot ke dunia yang lebih aman. Seribu kali lebih efektif daripada Valium.

9. Badan yang aktif secara seksual melepaskan lebih banyak feromon.


10. Berciuman setiap hari akan membuat Anda lebih banyak waktu jauh dari dokter gigi. Berciuman adalah seni yang membuat gigi bersih dan air liur mengurangi jumlah asam yang menyebabkan kerusakan gigi. Pencegahan ini menghilangkan banyak masalah, selain menawarkan nafas terus diperbaharui

sumber :  Dokter Andi Prayogo 
Share:

Jumat, 01 September 2017

Antara Saya, Aceh dan Rohingya (short story)

Bersama Bocah Rohingya di penampungan Pengungsi Aceh Timur (Mei 2015) Program Rehabilitasi Trauma bersama Komunitas Solidaritas Dhuafa Aceh (KSDA).

6 Tahun lalu sekitar Februari 2011, bersama Kameramen Aceh TV Faisal Pasee, saya bertugas meliput Pengungsi Rohingya di Pelabuhan Malahayati Aceh Besar. Mereka adalah "Manusia Perahu" yang terdampar di Pidie setelah berminggu terombang ambing di samudera, yang satu perahu kecil berisi hampir 150 manusia, pria, wanita dan anak-anak termasuk bayi.

Saya mewawancarai seorang pengungsi (lupa namanya) yang bisa berbahasa inggris.
Saya bertanya "kenapa Aceh? Tidak Sengaja atau Benar terdampar?"
"Sengaja, kami mendapat kabar dari saudara kami yang sudah lebih dulu kabur dari myanmar, bahwa hanya Aceh yang mau menerima kami,".

"Bagaimana jika kalian dikembalikan ke negara kalian?" tanya saya.
"Lebih baik kalian bunuh kami disini, karena disanapun kami dibantai," jawabnya.

Sebagai "Jurnalis Cengeng" saya hampir tidak mampu bertanya lagi.
Dia bahkan menolak jika dipindahkan dari Aceh, karena merasa dapat hidup tenang disini. Sambil menunjuk putranya yang asik bercanda dengan anak anak Aceh.

"Hanya itu anak yang bisa saya bawa naik perahu, istri dan putri saya yang masih bayi mungkin sekarang sudah dibunuh,"

Saya menyerah bertanya lagi..

Esoknya saya kembali meliput, membawa mainan mobilan ntuk putranya. 
Tapi saya terlambat dan telat info. Karena semalam mereka sudah diberangkatkan ke Sumut dan nasibnya ditentukan sebuah badan dunia masalah Pengungsi.

Saudara kami Muslim Rohingya..Maafkan kami belum mampu berbuat banyak, melihat kalian dianiaya dan didzalimi.......
.......
Hari ini kembali saya...kita..
mendengar tentang "Genosida" terhadap Muslim Rohingya di Myanmar..
 Mari Peduli Muslim Rohingya dengan kemampuan apa yang kita bisa..
Support via Media Sosial, Petisi, Penggalangan Dana Kemanusiaan, Desakan terhadap Pemerintah dan PBB..dan DOA.

Selamat Idul Adha 1438 hijriah, Mohon Maaf Lahir dan Batin
Share:

Mengenal Sosok Ust. Abdul Somad "Morocco", Pendakwah Sejuta Viewers


Tulisan ini adalah suatu bentuk kekaguman dan ikhtiraman ana terhadap sosok ustadz Abdul Somad, yang ana anggap sebagai guru setia ana. Karena beliau yang selalu setia hadir untuk bisa menjadi tempat ana menuntut ilmu dan memperdalam ilmu agama, melaui ceramah di media online dan aplikasi  buku-buku yang beliau tulis.
Semoga suatu hari Allah mempertemukan ana dengan beliau. Insya Allah
-----------------------------------------------------
BIOGRAFI Ustadz H. Abdul Somad Lc. MA
Nama Lengkap : H. Abdul Somad, Lc., MA.
Kelahiran : Rabu petang tanggal 30 Jamada al-Ula 1397 Hijrah
Bertepatan dengan 18 Mei 1977 M.
Pendidikan :
– SD al-Washliyah, tamat 1990
– Mts Mu’allimin al-Washliyah Medan, tamat 1993
– Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu, tamat 1996
– S1 Al-Azhar, Mesir.
– S2 Dar Al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko
Pengabdian :
– Dosen Bahasa Arab di Pusat Bahasa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
– Dosen Tafsir dan Hadits di Kelas Internasional Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau.
– Dosen Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar Yayasan Masmur Pekanbaru.
– Anggota MUI Provinsi Riau, Komisi Pengkajian dan Keorganisasian Periode : 2009 – 2014.
– Anggota Badan Amil Zakat Provinsi Riau, Komisi Pengembangan, Periode : 2009 – 2014.
– Sekretaris Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama Provinsi Riau, Periode : 2009 – 2014.
Karya Ilmiah :
a. Thesis:
رجال الموطأ والصحيحين الذين ضعفهم النسائي في كتاب الضعفاء والمتروكين: جمعا ودراسة
b. Terjemah (Arab – Indonesia):
– Perbuatan Maksiat Penyebab Kerusakan Rumah Tangga (Judul Asli: Al-Ma’ashi Tu’addi ila Al-Faqri wa Kharab Al-Buyut), Penulis: Majdi Fathi As-Sayyid. Diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, Maret 2008.
– 55 Nasihat Perkawinan Untuk Perempuan, (Judul Asli : 55 Nashihat li al-banat qabla az-zawaj), Penulis: DR. Akram Thal’at, Dar at-Ta’if, Cairo. Diterbitkan oleh Penerbit Cendikia Sentra Muslim-Jakarta, April-2004.
– 101 Kisah Orang-Orang Yang Dikabulkan Doanya (Judul Asli: 101 Qishash wa Qishah li Alladzina Istajaba Allah Lahum Ad-Du’a’, Majdi Fathi As-Sayyid. Diterbitkan oleh Pustaka Azzam – Jakarta, Desember 2004.
– 30 Orang Dijamin Masuk Surga (Judul Asli: 30 al-mubasysyarun bi al-jannah), DR.Mustafa Murad, Dar al-Fajr li at-Turats,Cairo. Diterbitkan oleh Cendikia Sentra Muslim-Jakarta, Juli-2004.
– 15 Sebab Dicabutnya Berkah (Judul Asli: 15 sabab min asbab naz’ al-barakah), Penulis: Abu Al-Hamd Abdul Fadhil, Dar ar-Raudhah-Cairo. Diterbitkan oleh Cendikia Sentra Muslim-Jakarta, Agustus-2004.
– Indahnya Seks Setelah Menikah (Judul Asli : Syahr al-‘asal bi la khajal), DR. Aiman Al-Husaini, diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Progresif, Jakarta, September 2004.
– Beberapa Kekeliruan Memahami Pernikahan (Judul Asli: Akhta’ fi mafhum az-zawaj, Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Progresif- Jakarta, September 2004.
– Sejarah Agama Yahudi (Judul Asli: Tarikh ad-Diyanah al-Yahudiyyah), diterbitkan oleh Pustaka al-Kautsar, Jakarta, Desember 2009
Ana kutip data ini dari situs kkaswaja.com
Share:

Kamis, 31 Agustus 2017

Peduli Rohingya, Dosen Aceh ini Surati Presiden Jokowi

 
Yang Terhormat :
Presiden Republik Indonesia
Bapak JOKO WIDODO
di- JAKARTA,-

Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Bapak Presiden Jokowi yang saya Banggakan. 
Sebelumnya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena telah memberanikan diri menyurati Bapak di saat mungkin Bapak sedang disibuki oleh tugas-tugas Negara yang tidak ringan dan penuh kompleksitas. Sekali lagi, saya mohon maaf Bapak Presiden.

Bapak Presiden yang Sangat saya Kagumi.
Terus terang, hari-hari terakhir ini saya merasakan keharuan, keprihatinan, bahkan keperihan hati yang tak terkira tiap saat saya membaca dan melihat derita yang sedang dialami oleh Saudara Seiman, Kaum Muslim Rohingya di Myanmar. Saya yakin, perasaan yang sama juga dirasakan oleh Saudara-saudara saya yang lain, termasuk juga oleh Bapak Presiden yang mulia.
Perasaan yang haru biru ini saya utarakan bukanlah berlebihan, Bapak Presiden. Hati siapa yang kuat melihat ragam bentuk penyiksaan, perlakuan, hingga pada pembunuhan yang dilakukan oleh pihak yang berkuasa melalui tangan-tangan mereka yang mengaku beragama (para Budhist), yang amat tidak beradab, jauh dari nilai-nilai moral, dan sangat tidak berperikemanusiaan. Betapa banyak orang yang tidak berdosa harus meregang nyawa, hanya karena nafsu dan ambisi mereka yang tidak mencerminkan sikap kaum beragama. Ini belum termasuk mereka yang harus terusir dari tempat tinggalnya dan terpaksa mengungsi entah ke mana, tak jelas nasib dan masa depannya.

Bapak Presiden yang saya Teladani.
Bagaimana sanggup hati ini memandang seorang anak Balita yang tidak tahu apa-apa tentang dunia ini, tapi diperlakukan seperti anjing, dililit talinya di lehernya, lalu diarahkan merangkak di depan para Biksu yang terlihat seperti bergembira puas memandang si anak tadi. Bagaimana hati ini sanggup memandang mayat-mayat anak kecil Muslim Kaum Rohingya tergeletak dengan kucuran darah segar, layaknya binatang yang baru disembelih, setelah rumah kediamannya dibakar dan harta mereka dimusnahkan.

Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar..
Manusia apa itu, para pelakunya? Manusiakah mereka, atau apa? Ke manakah nurani mereka? Haruskah mereka berperilaku sebrutal itu untuk kaum Rohingya, termasuk bagi anak-anak kecil Muslim Rohingya itu?

Bapak Presiden yang Berhati Mulia.
Tidak ada ajaran agama yang mengajarkan sifat-sifat biadab dan penuh sadis begitu. Saya dan kami yang berdiam di Tanah Aceh, juga di Tanah Air ini, yang mayoritas beragam Islam tidak pernah melakukan kekejaman sesadis itu untuk mereka yang tak seiman. Saya dan kami sangat menghargai arti keberagaman. Teman-teman saya banyak yang Non Muslim juga, namun kami hidup berdampingan dengan interaksi sosial yang baik dan harmonis. Agama adalah tuntunan yang diwariskan sesuai dengan Takdir Allah SWT. Salahkah jika mereka, kaum Rohingya menjadi Muslim, menganut Islam sebagai agama mereka? Patutkah juga jika kami yang mayoritas di Tanah Air ini (Muslim) harus memaksa mereka yang minoritas (Non Muslim) untuk mengalihkan Keyakinan yang mereka anut selama ini? Tentu tidak Bapak Presiden yang Mulia.

Bapak Joko Widodo yang Penyayang dan Bersahaja.
Diakhir nukilan singkat ini, saya amat bermohon kepada Bapak Presiden untuk merespon tragedi buruk yang kini sedang menimpa Kaum Muslim Rohingya di Myanmar. Tragedi yang benar-benar amat menyayat dan memilukan hati. 
Saya tidak paham, bagaimana langkah cepat dan tegas sesegera mungkin yang dapat dan harus Bapak Presiden lakukan. 
Setahu saya, Bapak adalah seorang presiden dari sebuah negara yang berdaulat dengan rakyatnya yang mayoritas beragama Islam (Muslim). Rasanya semua Saudara yang Seiman di Tanah Air, juga di Dunia, saat ini sedang menanti perhatian dan perlakuan untuk menyelamatkan Kaum Muslim Rohingya.
Derita Muslim Rohingya adalah derita kita Muslim semua. Bahagia Muslim Rohingya juga kebahagiaan kita semua.

Bapak Presiden Joko Widodo yang Amat saya Hormati.
Saya tidak tahu, apakah surat ini akan sampai ke hadapan Bapak Presiden. Sungguh saya benar-benar tidak tahu. Namun, setelah menulis surat ini perasaan saya sedikit lebih tenang, kendati rasa haru mendalam masih menyesakkan dada saya. Terus terang, saya adalah seorang guru/pendidik. Saya bukan orang partai, atau aktivis kemanusiaan. Semua yang saya tulis ini murni ungkapan hati saya kepada Bapak Presiden selaku pemimpin, yang juga presiden pilihan saya.
Mohon maaf, jika ada nuansa yang tidak indah dalam nukilan ini, sehingga membuat Bapak Presiden tidak nyaman karenanya. Sekali lagi, mohon maaf Bapak Presiden. 
Saya berdoa semoga Bapak selalu dalam keadaan sehat walafiat dan tetap dalam lindungan Allah Subhanahu Wata'ala. Aamiinn.

Banda Aceh, 30 Agustus 2017
Wassalam,

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Syiah Kuala
Pengamat Ekonomi Aceh.





★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★

Share:

Terima Kasih Hari ini Anda Pembaca ke:

REPORTER TV