𝐌𝐄𝐃𝐈𝐀 𝐑𝐄𝐏𝐎𝐑𝐓𝐀𝐒𝐄 𝐆𝐋𝐎𝐁𝐀𝐋


🅿🅴🅼🅱🅰🅲🅰

Senin, 29 Juli 2024

GUNAKAN BOM IKAN KAPAL NELAYAN ACEH DIAMANKAN

 


THE REPORTER – Banda Aceh |  Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDK) Lampulo, Banda Aceh, mengamankan dua kapal nelayan yang diduga menangkap ikan menggunakan bahan peledak, Senin 29 Juli 2024.

"Dua kapal nelayan tersebut diamankan diduga menggunakan alat peledak untuk menangkap ikan secara ilegal," kata Kepala Pangkalan PSDKP Lampulo Sahono Budianto.

Ia menjelaskan dua kapal masing-masing dengan bobot satu gross ton (GT 1) tersebut diamankan di Perairan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Penindakan praktik penangkapan ikan menggunakan peledak tersebut berawal dari informasi masyarakat pada Jumat (26/7). Masyarakat melaporkan ada praktik ilegal menangkap ikan di perairan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Dari informasi tersebut, PSDKS Lampulo mengerahkan dua kapal patroli menuju lokasi kapal nelayan tersebut.

Tim patroli sempat melihat dua kapal nelayan itu, tetapi ketika didekati, satu di antara melarikan diri ke arah pantai. Sedangkan satu kapal lainnya berada di perairan, tetapi sudah ditinggalkan awaknya.

"Empat nelayan terlihat melarikan ke kawasan bukit dekat pantai. Petugas sempat berupaya mengejar mereka, tetapi kapal patroli tidak bisa merapat ke pantai, sehingga petugas terpaksa berenang mengejar mereka. Namun, empat nelayan tersebut berhasil melarikan diri ke arah hutan di perbukitan tersebut," katanya.

Ketika petugas tiba di pantai dan memeriksa kapal nelayan tersebut, ditemukan sejumlah alat penangkap ikan yang dilarang. Sedangkan bahan peledak ikut dibawa nelayan tersebut, kata Sahono Budianto.

"Adapun barang bukti yang diamankan di antaranya dua unit kompresor, selang 100 meter, masker, sepatu katak, dan jaring. Barang bukti tersebut biasanya alat pendukung penangkapan ikan menggunakan bom," katanya.

Sahono Budianto pelaku disangkakan melanggar Pasal 84 UU Nomor 31 2004 tentang perikanan. Ancaman hukumannya paling lama enam tahun penjara dan denda paling banyak Rp1,2 miliar.
Terkait dengan barang bukti apabila pelaku tidak ditemukan dalam waktu tertentu, maka dihibahkan kepada pihak-pihak yang bisa memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Penindakan ini merupakan upaya menyelamatkan sumber daya kelautan perikanan. Kami terus berkoordinasi dengan Panglima Laot mencari keberadaan nelayan diduga menggunakan bom tersebut," kata Sahono Budianto.

Sementara itu, Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek mengapresiasi PSDKP menindak praktik penangkapan ikan ilegal. Penindakan tersebut menyelamatkan sumber perikanan kelautan.

"Banyak praktik penangkapan ikan ilegal di Aceh. Karena itu, Panglima Laot mengharapkan PSDKP Lampulo mengintensifkan pengawasan terhadap praktik penangkapan ikan menggunakan peledak di Aceh," katanya.

Menurut dia, penangkapan ikan menggunakan bom merupakan praktik dilarang dan diharamkan. Sebab, merusak sumber daya perikanan yang juga merupakan sumber mata pencaharian nelayan.

"Menangkap ikan dengan menggunakan peledak merusak terumbu karang yang menjadi rumah bagi ikan. Ikan yang ditangkap menggunakan peledak, juga berbahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi," kata Miftach Cut Adek.(*)        

Share:

MASYARAKAT ACEH BESAR DESAK BUSTAMI MAJU CALON GUBERNUR ACEH 2025 - 2030


 

THE REPORTER - Aceh Besar | Ratusan masyarakat Kabupaten Aceh Besar perwakilan dari 23 kecamatan  menyatakan desakan kepada Bustami Hamzah untuk maju dalam Pilkada 2024 mendatang.

“Kami masyarakat Aceh Besar mendesak dan mendukung Bapak Bustami Hamzah untuk maju sebagai calon Gubernur Aceh pada pemilihan kepala daerah 2024,” tegas Muliadi, tokoh masyarakat Aceh Besar dalam pertemuan di Warkop Taufik Kopi kawasan Lambaro Kecamatan Ingin Jaya, Ahad malam, 28 Juli 2024.
Muliadi mengungkapkan, pertemuan malam ini merupakan inisiasi sejumlah tokoh masyarakat dari kalangan akademisi dan tokoh dayah yang menginginkan Penjabat Gubernur Aceh H. Bustami Hamzah bersedia maju dalam konstestasi pemilihan gubernur.

“Masyarakat menilai sosok Pak Bustami dapat membawa perubahan lebih baik bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Aceh, termasuk di Kabupaten Aceh Besar,” jelasnya.

Selama menjabat sebagai Penjabat Gubernur Aceh, lanjut Muliadi, dalam waktu yang sangat singkat Bapak Bustami banyak melahirkan inovasi dan kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat. 

“Bapak Bustami sukses menuntaskan persoalan yang selama ini tak tuntas, diantaranya terkait penyelesaian pembebasan lahan tol Sigli - Banda Aceh dimana hanya butuh tiga hari bagi Bustami menuntaskan persoalan tersebut,” lanjutnya.


 

Muliadi menilai, Bustami adalah sosok yang paling tepat memimpin Aceh karena  memiliki pengalaman dalam pemerintahan dan sebagai akademisi.  

“Kinerja Bapak Bustami Hamzah telah mendapat pengakuan dari Pemerintah Pusat dan diakui Kementrian Dalam Negeri. Hal ini juga memperlihatkan bahwa Bapak Bustami Hamzah mampu membangun komunikasi dengan semua pihak, baik di Provinsi maupun dengan Pusat,” terangnya lagi.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan masyarakat Aceh Besar juga menyatakan siap bekerja memenangkan Bustami Hamzah, jika nantinya maju dalam Pilkada 2024.

“Jika Bapak Bustami memutuskan maju dalam Pilkada, maka kami akan membentuk relawan tim untuk memenangkan Bustami Hamzah sebagai Gubernur Aceh periode 2025-2030,” pungkas Muliadi.(*)

Share:

Minggu, 28 Juli 2024

RIBUAN WARGA KUTA BARO DEKLARASI DUKUNG SYEH MUHARRAM CALON BUPATI ACEH BESAR

 


THE REPORTER – Aceh Besar  Seribuan warga memadati lapangan pusat pasar Lam Ateuk Kecamatan Kuta Baro, dalam kunjungan silaturahmi pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar, Syeh Muharram Idris – Syukri A Jalil, Sabtu malam, 27 Juli 2024.

Silaturahmi tersebut turut dihadiri Forkompimcam Kuta Baroe, Bustaman Ketua Tim Comando Independen, Anwar (Bang Pok) Ketua Satgas Pemenangan, serta Tim Pemenangan Comando Independen kabupaten dan kecamatan Kuta Baroe.

Dalam sambutannya, Syeh Muharram menjelaskan alasan dirinya memutuskan maju dalam pemilihan kepala daerah sebagai calon Bupati Aceh Besar.

“Saya merasa prihatin dengan kondisi pendapatan ekonomi warga Aceh Besar yang sudah sangat carut marut, ini lebih disebabkan karena program pembangunan selama beberapa tahun ini di Kabupaten Aceh Besar, tidak tersentuh pada substansi peningkatan dan pemberdayaan ekonomi rakyat,” jelasnya kepada masyarakat kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terpadat ketiga di Aceh Besar, setelah Darul Imarah dan Ingin Jaya.

Ditegaskannya, solusi untuk Aceh Besar adalah perubahan arah pembangunan yang nyata langsung bisa dinikmati rakyat, seperti peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi pada sektor pertanian, peternakan. perikanan dan perkebunan.

“Kami maju untuk sebagai untuk membawa perubahan dan memerdekakan Aceh Besar,” tegas Syeh Muharram.

Sementara bakal calon Wakil Bupati Syukri A Jalil menambahkan, seluruh sektor pembangunan perlu dibenah untuk perubahan  Aceh Besar lebih baik.

“Jika diberi kepercayaan rakyat, kami juga akan memberi perhatian pada sektor pendidikan, kesehatan, agama, UMKM dan Pemberdayaan Perempuan juga menjadi prioritas,” ungkap tokoh yang sudah sangat berpengalaman dalam birokrasi pemerintahan Aceh Besar tersebut.

Pada silaturahmi ini, pasangan calon Independen ini juga menjalani prosesi peusijuk dan pengucapan deklarasi atas nama Warga kecamatan Kuta Baroe mendukung Pencalonan Syech Muharram dan Syukri A Jalil untuk maju sebagai pasangan Calon Bupati Aceh Besar pada Pilkada 2024.

“Kami ingin Bupati Aceh Besar bisa terpilih dari independen yang bisa berbuat banyak bagi rakyat,” ungkap salah seorang warga yang hadir.(*)


         

Share:

Jumat, 26 Juli 2024

SYUKRI A JALIL INGATKAN MASYARAKAT JANGAN MAU DIBELI SUARA DENGAN “OEN MIRAH”

 


THE REPORTER - Aceh Besar | Calon Wakil Bupati Aceh Besar Tgk. H. Syukri A Jalil mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan politik uang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh Besar 2024 mendatang.

“Kami imbau masyarakat jangan tergoda dengan upaya jual beli suara dalam pemilihan kepala daerah,” kata Syukri yang mendampingi Calon Bupati Aceh Besar Syeh Muharram Idris, saat silaturahmi dengan masyarakat Kecamatan Sukamakmur, yang berlangsung di aula olahraga gampong Meunasah Bakthu, Jumat Malam, 26 Juli 2024.

Syukri menjelaskan, jika masyarakat sudah menerima uang untuk memilih salahsatu calon pemimpin, maka artinya suara masyarakat sudah dibeli. Sehingga masyarakat akan sulit untuk menuntut kebijakan kepala daerah atas berbagai persoalan yang dihadapi dimasa mendatang.

“Jika suara masyarakat sudah dibeli dengan selembar uang merah (seratus ribu rupiah) dalam pilkada, maka pemimpin yang terpilih tidak memiliki beban moral untuk memikirkan masyarakat yang memilihnya karena suara sudah dibeli dengan uang,” jelasnya.

Syukri menambahkan, dirinya sebagai calon wakil bupati Aceh Besar mendampingi Syeh Muharram Idris, maju dari jalur Independen dalam Pilkada mewakili rakyat untuk membawa perubahan bagi Aceh Besar. 

“Aceh Besar telah mengalami ketertinggalan yang luar biasa dibanding daerah lain, sehingga kami memutuskan maju untuk membawa perubahan bagi Aceh Besar,” kata pensiunan Staf Ahli Bupati yang kini menjabat Keuchik Cot Nambak Kecamatan Blang Bintang.

Kepada masyarakat Kecamatan Sukamakmur, Syukri mengharapkan dukungan untuk dapat bersama mewujudkan Pilkada yang damai dan bersih dari politik uang di Aceh Besar.

“Kami maju dalam pilkada sebagai calon independen untuk rakyat dan akan siap memerdekakan Aceh Besar dengan dukungan iklas masyarakat,” tutupnya.(*)

        

Share:

ACEHREPORTER.COM

VIDEO LEGEND