TETIBA mata orang terhenyak, para setan pemikiran gemetar, racun -
racun informasi yang mereka hidup dan makan darinya tiba - tiba luruh.
Umat yang dahulunya pengecut, takut - takut dan rendah diri,ini berani
berdiri tampil kehadapan. Umat yang dahulunya terpecah, gemar berbeda,
dan cuek durjana, kini saling menatap muka, berpelukan, berangkulan
dalam tangis ukhuwah mereka sadar.
Segenap dada terangkat, dagu
mendongak. Umat yang terpinggirkan itu kini menengah, matanya mulai
terbuka.. dilihatnya kini mereka tak punya apa - apa.. pakaian yang
mereka beli, makanan yang mereka konsumsi, bahkan air yang mereka minum
harus mereka bayar, bukan milik mereka. Pikiran mereka terbuka, bahwa
selama ini pihak luar bertepuk tangan atas sikap umat ini yang sudah
dipelajari yakni suka terpecah. Tapi ustadz itu muncul, kekuatan yang
terserak itu berhimpun.
Para aktor bayaran inlander tetiba
kehilangan pekerjaannya, mereka resah dan gelisah. Nampak kiamat didepan
mata. Bagaimana tidak, jualan - jualan mereka bakal tidak laku, akan
sepi, dan tutup, seperti tutupnya banyaknya toko modern retail
belakangan ini.
Bagaimana tidak? Saat Agen - agen islamophobia
bekerja keras memecah dan mengkotak - kotakan umat islam. Ustadz ini
bicara tentang FPI dan mendukungnya, saat orang bersorai membubarkan HTI
ustadznya ini membelanya, saat ikhwanul muslimin di tuduh khawarij
detil sekali ustadz itu bicara sejarah dan.. mendukungnya.. dihadapan
jamaah Muhammadiyah, ustadz ini membawakan hadits - hadits NU, dihadapan
jamaah NU ustadz ini membawakan pemahaman Muhammadiyah.
Dihadapan orang
anti maulid, ustadz ini menyampaikan dalil maulid, di hadapan pro
maulid ustadz ini sampaikan dalil mengapa ada orang tidak mengikuti
maulid, sehingga masing - masing umat yang lama terkukung dalam kotak
kebisuan pakem, memahami, bahwa ajaran islam ini luas dan indah, dan
kecurigaan - kecurigaan partisan sirna. Ustadz ini menjadi katalisator
bagi sebuah umat yang lama butuh pemersatu!
Maka, ustadz ini
sungguh sangat merusak, merusak bangunan kerusakan yang di kerjakan dan
didanai sejak lama. Agen - agen bayaran ini sudah berhasil merusak
berbagai aspek. Mereka sudah berhasil dalam beragam program kerusakan,
rusak kepercayaan muslim dengan agamanya, rusak kepribadian hingga
terlepas dari agamanya, rusak ekonomi hingga miskin umatnya, rusak
politiknya hingga orang - orang islam haters yang menguasainya, segala
aspek di rusaknya dari level individu hingga negara, sehingga tercipta
fragile society, rapuh.
Maka ustadz ini harus di cekal, wajib di
boikot, di bully intinya di matikan karakternya. Berapa besar daya rusak
seorang ustadz yang membangunkan umat raksasa yang tertidur? Kalkulasi
resikonya terlalu besar. Dicari - cari salahnya, maka dapetlah isu anti
nkri, intoleran, diskriminatif. Padahal yah.. ustadz ini dikalangan
orang pergerakan, tidak pernah berafiliasi kepada organisasi apapun.
Beliau justru pengurus NU, anggota MUI, hehe. Sayangnya dan kejamnya
fitnah, semua tak melihat itu. Intinya Abdul Somad harus di matikan,
karakternya.
Maka ditolaklah ia di Bali, maka dipulangkanlah ia
di Hongkong. Dikejar dipersekusi, di ancam.. di medsos ia di bully,
dihina di caci. Para agen setan kesurupan, mereka kehilangan akal dan
cara, hingga sifat asli mereka keluar.
Tapi apa jawab ummat? Umat
islam ini umat yang unik, makin ditekan makin bertenaga. Ustadz Abdul
Somad makin di fitnah, makin banyak di undang, makin banyak di
dengarkan. Jadi kita berdoa saja sembari merapatkan barisan. Kita
bangunkan umat yang lama tertidur ini, agar bangun dan bangkit!
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ
أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ
وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu (umat Islam) adalah umat
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat)
yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di
antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah
orang-orang fasik. (Surat Ali 'Imran, Ayat 110)
Batangtoru, 27 Desember 2017