Oleh : Iwan IBenz Budhiarta
Kalau bisnis kita anggap sebagai supir. Bisnis kita
itu masuk ke mana?
Apakah kelas supir angkot atau driver formula 1?
Sama-sama supir lho. Namun kelasnya jelas berbeda.
Pendapatannya juga jelas berbeda.
Sebuah bisnis tanpa keistimewaan ibaratnya supir
angkot. Dimana-mana ada. Malah kadang-kadang lebih terasa mengganggu
dibandingkan bermanfaat.
Contoh konkrit lainnya:
Tukang ayam goreng banyak, tapi cuma ada satu KFC.
Tukang hamburger banyak, tapi cuma ada satu Mc
Donald's.
Tukang Roti banyak, tapi cuma ada satu Breadtalk.
.....
dan masih banyak lagi contohnya...coba deh cari 5
contohnya sendiri. Saya kasih contoh makanan karena kebetulan lagi laper aja
hehehe..
Lalu Apa bedanya
Supir angkot vs Driver Formula 1 ?
Supir angkot mengerjakan semuanya sendiri. Sementara Driver
Formula 1 didukung oleh team ahli, desain engine, mekanik, bahkan tukang ganti
bannya saja kelasnya berbeda.
Supir angkot semua orang juga bisa, tidak perlu skill
khusus. Sementara hanya segelintir orang di dunia yang bisa jadi Driver Formula
1. Butuh keahlian fisik mental dan strategi.
Supir angkot kehadirannya dicibir orang, Orang naik
karena terpaksa, kalau bisa sih gak mau deh naik angkot. Driver Formula 1
kehadirannya dinantikan semua orang, bahkan ada yang rela jauh-jauh nonton di
negara lain untuk bisa lihat langsung pertandingannya.
Supir angkot gak punya brand, semuanya sama saja.
Driver Formula 1 brandnya kuat, dan punya nilai yang kalau diuangkan luar biasa
pendapatannya.
Supir angkot gak dikenal namanya, Driver Formula 1
dikenal hampir semua orang dan dielu-elukan semua orang. Muncul di TV, majalah,
dan jadi bintang iklan.
Nah…
Mau bisnis kita
seperti Pembalap Driver Formula 1?
Saya mau tanya dulu kesiapan kita semua disini.
1. Siapkah kita merekrut orang-orang terbaik untuk
support bisnis kita. Bukan yang bergaji murah, tetapi lulusan terbaik dari
sekolah terbaik?
2. Siapkah kita membangun brand kita menjadi dikenal
orang ? Dan bukan cuma sekedar hidup dari "hari demi hari"
3. Siapkah kita membangun diri kita hari demi hari.
Memperkuat fisik dan juga mental kita, dengan belajar terus menerus, ikut
training, seminar, dan juga melatih team kita.
4. Siapkah kita membangun system di perusahaan kita,
sehingga tingkat efisiensinya luar biasa tinggi, meskipun anggota team
berganti, tidak akan pernah pincang.
5. Siapkah kita mendesain user experience yang luar
biasa? Yang akan membuat orang kembali dan kembali lagi?
Salam cerdas berbisnis.
Penulis adalah : Founder Arta Advisor “Sustainable
Business Intelligenx".
0 comments:
Posting Komentar