Rabu, 19 Oktober 2016

Belajar Bisnis dari Perlombaan "Supir Angkot vs Driver Formula 1"




Kalau bisnis kita anggap sebagai supir. Bisnis kita itu masuk ke mana?
Apakah kelas supir angkot atau driver formula 1?
Sama-sama supir lho. Namun kelasnya jelas berbeda. Pendapatannya juga jelas berbeda.
Sebuah bisnis tanpa keistimewaan ibaratnya supir angkot. Dimana-mana ada. Malah kadang-kadang lebih terasa mengganggu dibandingkan bermanfaat.

Contoh konkrit lainnya:

Tukang ayam goreng banyak, tapi cuma ada satu KFC.
Tukang hamburger banyak, tapi cuma ada satu Mc Donald's.
Tukang Roti banyak, tapi cuma ada satu Breadtalk.
.....
dan masih banyak lagi contohnya...coba deh cari 5 contohnya sendiri. Saya kasih contoh makanan karena kebetulan lagi laper aja hehehe..

Lalu Apa bedanya Supir angkot vs Driver Formula 1 ?

Supir angkot mengerjakan semuanya sendiri. Sementara Driver Formula 1 didukung oleh team ahli, desain engine, mekanik, bahkan tukang ganti bannya saja kelasnya berbeda.

Supir angkot semua orang juga bisa, tidak perlu skill khusus. Sementara hanya segelintir orang di dunia yang bisa jadi Driver Formula 1. Butuh keahlian fisik mental dan strategi.

Supir angkot kehadirannya dicibir orang, Orang naik karena terpaksa, kalau bisa sih gak mau deh naik angkot. Driver Formula 1 kehadirannya dinantikan semua orang, bahkan ada yang rela jauh-jauh nonton di negara lain untuk bisa lihat langsung pertandingannya.

Supir angkot gak punya brand, semuanya sama saja. Driver Formula 1 brandnya kuat, dan punya nilai yang kalau diuangkan luar biasa pendapatannya.

Supir angkot gak dikenal namanya, Driver Formula 1 dikenal hampir semua orang dan dielu-elukan semua orang. Muncul di TV, majalah, dan jadi bintang iklan.

Nah…
Mau bisnis kita seperti Pembalap Driver Formula 1?

Saya mau tanya dulu kesiapan kita semua disini.
1. Siapkah kita merekrut orang-orang terbaik untuk support bisnis kita. Bukan yang bergaji murah, tetapi lulusan terbaik dari sekolah terbaik?
2. Siapkah kita membangun brand kita menjadi dikenal orang ? Dan bukan cuma sekedar hidup dari "hari demi hari"
3. Siapkah kita membangun diri kita hari demi hari. Memperkuat fisik dan juga mental kita, dengan belajar terus menerus, ikut training, seminar, dan juga melatih team kita.
4. Siapkah kita membangun system di perusahaan kita, sehingga tingkat efisiensinya luar biasa tinggi, meskipun anggota team berganti, tidak akan pernah pincang.
5. Siapkah kita mendesain user experience yang luar biasa? Yang akan membuat orang kembali dan kembali lagi?

Salam cerdas berbisnis.

Penulis adalah : Founder Arta Advisor “Sustainable Business Intelligenx".

Share:

0 comments:

Terima Kasih Hari ini Anda Pembaca ke:

REPORTER TV