Kamis, 06 Oktober 2016

Dari "Peh Tem" ke "Pemancar", Warkop Nongkrong Agen Macam-Macam




Tulisan ini hanya keisengan bercerita tentang warung kopi tempat saya biasa nongkrong.



Namanya Warkop Pemancar. Letakanya persis di depan kantor Keuchik Gampong Punge Blang Cut. Dulunya warkop ini bernama Peh Tem, sebuah istilah dalam bahasa Aceh, yang artinya "memukul kaleng". Secara istilah 'Peh Tem' bisa memiliki pengertian negatif. Dianggap sebagai “kata kerja” yang tidak bermafaat, dengan makna berbicara tanpa makna dan tidak menguntungkan. Namun sebenarnya, tidak mudah untuk bisa terus terlibat mengikuti pembicaraan dalam sebuah kelompok ngopi barenga oleh beberapa orang dengan latar belakang yang berbeda pula. Apalagi tema yang berubah-ubah, dari politik, ekonomi, agama, olahraga, film hingga soal kopi itu sendiri. Sangat sulit jika kita tidak memiliki wawasan yang luas atas berbagai hal. Namun dari warkop Peh Tem sendiri akhirnya terbentuk komunitas Peh Tem, yang ujungnya malah membawa manfaat, dimana bisa menjadi sharing informasi bisnis dari para penikmat kopi yang mampir dari berbagai pelosok kota Banda Aceh. 



Dulunya warkop Peh Tem mencoba mempertahankan bentuk bangunan tradisional menggunakan kayu dan atap daun rumbia. Namun kondisi cuaca ekstrim yang sering melanda Banda Aceh, membuat bangunan warkop tidak bertahan lama. Seiring renovasi yang dilakukan para owner, yaitu Rudi, Iskandar, Nasromi dan Faisal, nama Peh Tem pun berubah menjadi Warkop Pemancar. Namun komunitas Peh Tem pengunjung Warkop ini tetap eksis, ngopi bareng dan berkumpul menjadi kempok “Agen Macam-Macam” alias AMM. 



Tidak hanya itu, warkop Pemancar juga digunakan sebagai tempat reuni beberapa angkatan sekolah. Salahsatunya alumni SMA 2 Banda Aceh, yang kebetulan di komando Isnandar, Febri dan Rudy Nyak Black alias Rudi Kayee.


Selain dilengkapi fasilitas Wifi, warkop Pemancar juga di lengkapi dengan televisi layar lebar plus layar proyektor, untuk memanjakan pengunjung nonton bareng siaran olahraga seperti Sepakbola dan Moto GP.




Barakahnya, lokasi warkop Pemancar juga bersebelahan dengan Mushala Musafir sehingga pengunjung warkop dengan mudah dapat melaksanakan ibadah jika waktu shalat tiba. 


Udah ah..hampir magrib…gitu aja dulu tulisan iseng ini...saya mo abisin sisa kopi pancong n pulang . Yang mo mampir ke Warkop Pemancar, silahkan aja…..sambil kita Peh Tem.

Hahaha…..

Share:

0 comments:

Terima Kasih Hari ini Anda Pembaca ke:

REPORTER TV