Sabtu, 07 Oktober 2017

Tulisan Polisi Aceh untuk Orangtua ini, Bikin Netizen Terharu


Setiap anak adalah aset berharga bagi orangtua, tentunya anak yang shalih. Karena itu merupakan investasi yang di bawa manusia ke akhirat, disamping ilmu yang bermanfaat dan sadaqah jariyah.
Sebagai seorang anak pun kita harus memahami kewajiban berbakti pada orangtua, baik yang masih hidup maupun telah meninggal dunia. Kewajiban ini tidak pernah gugur baik jika si anak telah menikah, berkeluarga bahkan telah menjadi orang tua.

Sebuah tulisan indah tentang kewajiban berbakti pada orang tua saya temukan di dinding sahabat facebook, yang menariknya adalah seorang personil Polisi. 



Dia adalah Ipda Dedy Miswar, yang saat ini bertugas di Mabes Polri. Pemilik akun facebook Dedy Miswar Bin Bakri ini menulis sebuah status yang mengundang komentar haru sejumlah netizen. 

Berikut tulisan Ipda Dedy Miswar, yang di posting pada hari jumat 6 Oktober 2017 :

"Hari ini genap 2 tahun saya menjadi bagian dari Korps Bhayangkara. Dulu ketika dilantik, saya merasa bangga karena berhasil mencapai cita2 saya dan memenuhi keinginan almarhum ayah saya untuk memiliki anak yg berprofesi sebagai seorang perwira untuk aset masa depan keluarga & bangsa.
Namun perlahan harapan itu sirna, saya sadar bahwa itu cuma sementara.

Sekarang muncul sebuah pertanyaan?

Apakah itu semua cukup! Akankah seragam, pangkat dan gelar ini bisa menjadi bekal mereka di akhirat kelak, apalagi Ayah saya sdh terlebih dahulu kembali kepada Allah Swt.

Pertanyaannya, sudah bisakah saya menjadi aset orangtua & keluarga saya di akhirat kelak?


Karena sesungguhnya yang mereka butuhkan bukanlah anak dg seragam, pangkat dan gelarnya. Melainkan seorang anak yg shalih yg selalu mengirimkan doa untuk mereka.
"Karena sesungguhnya jika seorang manusia wafat, maka semua amalannya akan terputus kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat (bagi orang lain) dan doa anak yang shaleh" 
(HR Muslim)
Semoga saya bisa menjadi aset mereka di akhirat kelak. Aminn
Jayalah Den WBDS & sukses buat Sasuh semua, tetap membumi untuk bangsa dan negara."

Status itu dilengkapi sebuah photo yang menampilkan dirinya dalam sebuah upacara dan sebuah video bersama sejumlah rekan polisi. 



Ipda Dedy Miswar adalah laki-laki kelahiran gampong Meunasah Eumpeh, Tiro, kabupaten Pidie, pada  27 Februari 1991, putra dari ayahanda Bakri (Almarhum) dan Ibunda Rusmini. Untuk informasi, kampung halamannya Tiro terkenal sebagai salahsatu basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada masa konflik Aceh dan identik dengan tokoh pendiri GAM Tgk. Hasan Di Tiro. 

Ia menghabiskan masa kecil di Tiro hingga ayahanda tercinta meninggal saat dirinya masih duduk di bangku SD. Dedy lalu melanjutkan pendidikan ke Dayah Ummul Aiman Samalanga yang dipimpin Ulama Karismatik Aceh Tgk, H. Nuruzzahri Yahya atau akrab disapa Waled Nu Samalanga. 


"Jika pulang ke Aceh, saya selalu menyempatkan bersilaturahim pada Waled Nu, sambil belajar dan meminta nasehat beliau. Saat di Jakarta saya juga beberapa kali menelpon Waled,'' sebut Dedy dalam sebuah percakapan dengan penulis.

Setelah menyelesaikan MAN di Bereuenun Pidie, ia sempat kuliah setahun di IAIN Ar Raniry Banda Aceh (sekarang bernama UIN Ar Raniry) sebelum kemudian lulus dalam tes menjadi personil Polisi dan bertugas di Mabes Poliri Jakarta. 


Pada Mei 2017 lalu, pria tampan bernama mirip pemeran "Jendral Naga Bonar" ini mengakhiri masa lajang setelah mempersunting Putri Dewi Safrina, dara asal Ulee Glee, Pidie Jaya.



Ada satu impian Dedy setelah dua tahun menjadi personil polri, yaitu ingin bertugas dan mengabdi di kampung halaman, Aceh. 


Namun tidak masalah dimanapun bertugas, semoga Ipda Dedy Miswar menjadi teladan bagi polisi di Aceh dan seluruh Indonesia. Menjadi penegak hukum yang bertaqwa kepada Allah, mengharumkan nama Aceh dan tentu saja sesuai harapannya dalam status yang ditulis, "Menjadi Anak yang shalih yang selalu mendoakan orang tua."

Selamat Bertugas Ipda Dedy Miswar wa Jazakallah Khairan.



Semoga  tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, terutama untuk penulis sendiri.







Share:

Minggu, 01 Oktober 2017

Kisah Masjid Kucing, Bapak Kucing dan si Manja "Muezza" Kesayangan Rasul


Pernah gak di antara kita yang merasa kesal ama kucing. Kadang kalo sedang makan di restoran atau rumah makan, kita merasa kesal saat ada kucing yang berisik mengeong sambil mengeluskan badannya ke kaki. Hingga kita merasa geli dan terganggu, lantas mengusirnya,
Terus ada juga yang terganggu  tidur dengan suara kucing berisik di malam hari, ampe mengusir dengan cara melempari.
Hmm...jangan lagi deh...karena hewan imut satu ini, ternyata memiliki sejumlah kemuliaan. 

Di Kota Makkah ada Masjid Kucing. 
Masjid kucing hanyalah sebuah istilah penamaan. Nama sebenarnya adalah masjid Ar-rayah.   Masjid kucing letaknya 750 m sebelah utara Masjidil Haram, namun saat ini masjid yang terletak di ujung Pasar Seng telah di robohkan. Masjid ini diberi nama masjid kucing karena masjid ini punya kisah tersendiri. 
Ketika Rasulullah SAW Sedang melakukan shalat berjamaah bersama sahabat-sahabatnya ,waktu Rasullulah sedang sujud tiba-tiba  ada kucing yang naik di punggungnya. Karena rasullulah itu sangat sayang kepada binatang kucing. Beliau menunggu kucing itu sampai kucing itu turun dari punggung rasullulah SAW.

Kejadian Mistis di Masjid Kucing/ Masjid Rayyah
Dari beberapa kisah, konon katanya di saat terdengar adzan di kumandangakan, kucing-kucing  berkumpul di masjid ini, seakan di panggil oleh suara adzan.
Kisah lain, pada saat musim haji, ada seorang yang ingin shalat di masjid itu, ia terkejut melihat ada kucing yang sedang melaksanakan shalat. Ia langsung kabur meninggalkan masjid dan menceritakan apa yang dia lihat ke orang-orang di sekitar.

Wallahu A’lam Bishawab.
Namun sekarang, jika para jamaah Haji dan Umrah ingin mengunjungi masjid ini, sudah tidak bisa karena masjid ini telah dirobohkan. Dalam beberapa riwayat disebutkan Masjid Kucing ini merupakan rumah sahabat Rasulullah Abu Hurairah.

Kisah Abu Hurairah sang "Bapak Kucing"
Sahabat Rasulullah bernama Abdu Syamsi ibnu Shakhr ini memang dikenal sebagai penyayang kucing. Gelar Abu Hurairah sendiri diberikan langsung oleh junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.  Suatu Saat ketika Sahabat Abu Hurairah bertemu Rasulullah SAW, Beliau bertanya apa yang ada di dalam lengan bajunya.
Ternyata di lengan bajunya terdapat seekor kucing kecil (Hurairah). Sejak saat itu Dia lebih suka dikenali dengan gelaran Abu Hurairah RA. Abu Hurairah, secara harfiah artinya bapaknya kucing. Sebagai penanda hal ini maka di bangunlah sebuah masjid masjid kucing di bekas Rumah Abu Hurairah. 


Muezza si Manja Kesayangan Rasulullah
NABI Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.


Hukuman  Orang Yang  Menyakiti Kucing
Dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).

Nabi juga menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.


(Dikutip dari berbagai sumber)
Share:

Selasa, 19 September 2017

Belajar Carilah Guru, Berguru Jangan ke Mbah "Gugel" Doank


Google bagaikan sebuah pisau, akan menjadi baik jika dipegang oleh orang baik, pun juga sebaliknya, akan menjadi jelek jika diperuntukkan kepada kejelekan. Yang tak kalah maraknya, Google banyak juga digunakan oleh ustadz-ustadz karbitan, kyai-kyai musiman.

Sebagian kalangan awam juga banyak yang terjebak belajar dari Google yang mana kesalahan didapat karena dia belajar kepada artikel-artikel yang tidak tepat.Seakan-akan, kelompok Islam moderat yang dari Ahlus Sunnah Wal Jamaah masih kalah ratingnya di dunia maya.

Media tulis menulis via online sebagian dikuasai kaum sempalan wahabi salafi, sehingga banyak orang awam ataupun intelektual juga yang tidak pernah mengaji agama, ia langsung berguru kepada Google.

Oleh karena itu, jangan sampai kita mengaji langsung kepada Google kecuali sudah ditashih oleh guru-guru kita. Guru kita adalah kyai yang bersanad kapada Rasulullah SAW.

Bolehlah menggunakan Google untuk mencari referensi, untuk mencari wawasan dan di sana juga terdapat website-website milik aswaja. Diantaranya adalah Duta Islam, Piss-sktb, aswajanu (search engine), nuonline, alwafa bi’ahdillah, annur2.net, sidogiri.net dan lainnya.

Maka jika kita ingin belajar ilmu agama belajarlah kepada guru, mondoklah. Sekarang pesantren-pesantren juga tersedia jaringan internet wifi, laptop dan fasilitas lain yang mendukung belajar lebih praktis.

Dahulu saya pernah nyantri, pertama di rumah sendiri. Setelah itu, melanjutkan ke Tsanawiyah Al-Falah kelas 3 dan 4. Lalu melanjutkan ke Yaman Darul Musthofa asuhan al Hafidz Al Musnid Habib Umar bin Hafidz yang sanad guru-guru saya sambung sampai Rasulullah SAW.

Dan kadang pun saya juga membuka Google yang website-websitenya, namun yang terpenting, jika tidak tahu riwayatnya itu tsiqoh atau tidak, ditashihkan  kepada guru-guru. Sehingga kita tidak sampai terjerumus kepada keterangan website radikal dan teror, termasuk mengajak segala cara  membunuh kaum muslimin sebagaimana halnya ISIS. Sehebat apapun Google, tidak akan ada barakah yang didapat.

Sumber: dutaislam.com



Share:

Bang, Peluk Adek Donk Sayang.... ( 21+ Only)


"Peluk donk..." duuh...ungkapan ini terdengar indah kalo diperankan dua remaja pacaran di film atau sinetron "murahan". Yaa iyalah...terdengar "indah" karena ada setan yang membisikkan itu indah dan menggoda remaja untuk mencobanya. Saya bilang murahan karena mau aja seorang remaja putri atau wanita di peluk lelaki yang belum tentu jadi suaminya...
So..Kapan pelukan itu Indah? ya kalo udah menikah dan sah jadi pasangan suami istri..baru deh "pacaran halal"..

Nah, ngomong soal pelukan, ternyata buwanyak hikmah dan faedahnya. Saya sih ngutip-ngutip aja dari berbagai sumber untuk jadi pelajaran bagi diri sendiri. Soal anda yang baca mau ambil pelajaran menjadi ilmu dan dipraktekkan,,ya silahkan.
Oke, yuk kita mulai...berpelukaaan.....!!"
............................................................................
Hidup berumahtangga tidak sesimpel yang kita bayangkan. Sebagai seorang suami berkewajiban menafkahi istrinya secara lahir dan batin.
Nah kadangkala kita sebagai suami sering mengabaikan kebutuhan batin istri setiap harinya, dikarenakan suami sibuk mencari nafkah. Dan tidak mungkin pula kita memanjakan istri kita diranjang setiap hari.
Oke, bagi Anda (kaum pria) yang sedang membaca artikel ini, kami sarankan untuk sering-sering memeluk istri minimal satu kali sehari. Mengapa demikian?
Faktanya, pelukan ternyata memiliki khasiat yang luar biasa dalam hubungan pernikahan. Tidak hanya akan ada cinta yang tumbuh lebih kuat, koneksi fisik dan emosional Anda juga akan semakin kuat.
Dilansir dari merdeka.com, ahli percintaan mengatakan bahwa ketika suami memeluk istri, jantung akan berdegup kencang dan kemudian akan terasa hangat secara tiba-tiba di dalam tubuh. Dapat menghilangkan stres juga lho.
Nah, berikut ini kami berikan 7 alasan mengapa suami harus memeluk istri setiap hari.

1. Meningkatkan Keromantisan
Bagi Anda yang memang kuran gmemiliki rasa romantis di dalam diri, Anda bisa melakukan ini. Cukup dengan memeluk istri saja saat akan berangkat kerja, sepulang kerja, atau sebelum tidur.
Ini akan membuat hubungan Anda semakin romantis dan diyakini dapat memecahkan segala macam hambatan dalam rumah tangga.

2. Membantu Komunikasi
Apakah Anda tahu bahwa pelukan ternyata memiliki bahasa komunikasi yang luar biasa? Para ahli  dapat mengklaim bahwa satu pelukan dapat membantu komunikasi non-verbal untuk menggambarkan rasa sayang, terharu, terima kasih, kekesalan, bahkan kemarahan.

3. Membantu Meringankan Beban Istri
Satu pelukan sehari akan memberi begitu banyak kehangatan bagi istri Anda. Jika ingin menunjukkan bahwa Anda peduli, maka peluklah dia. Karena terkadang istri lebih merasa bimbang dan lelah ketimbang suaminya. Satu pelukan saja dapat memenangkannya.

4. Menghilangkan Stres
Memeluk istri terbukti dapat menghilangkan stres. Pasalnya, pelukan kepada istri mampu mengurangi jumlah hormon strss kortisol yang diproduksi dalam tubuh.

5. Meningkatkan Suasana Hati
Ketika istri menerima pelukan Anda, hormon oksitosin akan dilepaskan sehingga membuat sang istri meresa hangat, tenang, dan juga bahagia.

6. Meredakan Emosi
Tak dipungkiri bahwa setiap kehidupan rumah tangga pasti ada cekcok. Satu pelukan saja bisa meluluhkan hati wanita.
Beri dia kehangatan, rasa nyaman, cinta, dan meminta maaf secara tulus. Bandingkan dengan Anda yang hanya meminta maaf kepadanya tanpa melakukan apapun. Mana yang lebih cepat?

7. Jarang Bertengkar
Masih berhubungan dengan poin di atas, pelukan dapat menurunkan energi negatif dan mengembangkan energi positif. Semakin sering pasangan suami istri berpelukan, maka akan semakin sayang dan cinta.
Dua-duanya akan sangat sabar dan mau menerima perbedaan pendapat. Kemudian berpelukan lagi, untuk menyelesaikan masalah.

Ternyata membahagiakan istri sesimpel itu. Mau coba?



Sumber: http://islamidia.com 
Share:

Terima Kasih Hari ini Anda Pembaca ke:

REPORTER TV