𝐌𝐄𝐃𝐈𝐀 𝐑𝐄𝐏𝐎𝐑𝐓𝐀𝐒𝐄 𝐆𝐋𝐎𝐁𝐀𝐋


🅿🅴🅼🅱🅰🅲🅰

Rabu, 19 April 2017

Ada "Lomba Sadaqah" Setiap Pagi di Makkah Al Mukarramah


Ini adalah pengalaman yang selalu membuat saya terharu jika mengunjungi Masjidil Haram dalam melaksanakan ibadah Umrah, menjadi pendamping jamaah umrah Elhanief Travel. Setiap pagi usai shalat subuh ratusan jamaah yang baru pulang dari masjid mengantri di depan restoran yang berjejer sepanjang jalan. Pertama sekali melihat pemandangan ini, saya mengira  mereka mengantri untuk membeli sarapan.

Ketika saya mengamati lebih dekat, ternyata setiap restoran  membagikan sarapan pagi seperti nasi Briani khas Arab, Kebab dan minuman. Para jamaah pun bersedia antri untuk mendapatkan sedekah dari restoran tersebut, baik yang dibagikan oleh pemiliknya, pelayan bahkan koki restoran.

Tidak hanya makanan, beberapa pemilik restoran juga ada yang membagikan sedekah dalam bentuk uang kepada siapapun yang bersedia menerima, selama mengantri dengan tertib. Biasanya sedekah yang di bagikan dalam bentuk lembaran uang 5 riyal atau sekitar 3.500 rupiah per-orang. Jamaah yang sudah menerima sedekah dalam bentuk uang maupun makanan langsung keluar dari antrian menikmati sarapan dan tidak ada yang kembali antri untuk mendapatkan tambahan sedekah. 



Namun sejauh amatan saya, tidak ada jamaah dari Indonesia yang ikut dalam antrian penerima sadakah, karena memang sudah mendapat jatah sarapan yang disediakan hotel tempat menginap. Umumnya jamaah yang ikut antri berasal dari negara-negara yang tergolong miskin di sekitar Arab Saudi. Mereka melaksanakan ibadah umrah melalui jalur darat dengan menumpang bus atau truk beramai-ramai, bahkan  menginap saja di lingkungan masjid atau menyewa satu kamar hotel untuk 5 hingga 7 orang.

Berlomba Sedekah di pagi hari sudah menjadi kebiasaan restoran di sekitar Masjidil Haram. Selain untuk mengharapkan berkah dari usaha mereka di hari itu, sedekah ini juga untuk menjamu jamaah yang memang membutuhkan sarapan. 


Yang mengharukan, jika ada restoran yang sudah mempersiapkan sedekah makanan namun belum habis dibagikan, mereka akan bersedih dan terus mencari siapa lagi yang mau menerima sedekah mereka. Masya Allah. 


Rasulullah SAW, bersabda "Para Malaikat senantiasa berdoa di setiap pagi hari  "Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang bersedekah / berinfak''(HR. Imam Bukhari)

Ibunda tercinta sedang memotong rambut Saya  "Tahallul " Usai melaksanakan ibadah Umrah Sunat 

Semoga kisah ini menginspirasi pembaca untuk membiasakan bersedekah khususnya di pagi hari yang memiliki banyak keutamaan, diantaranya dijauhkan dari bala dan bencana pada hari tersebut.
Semoga setiap anda dapat menjadi tamu Allah mengunjungi Tanah Suci baik melaksanakan ibadah Umrah dan Haji.


catatan : Semua Photo merupakan Dokumen Pribadi Penulis



Share:

Minggu, 12 Februari 2017

Surat Warga Aceh untuk Warga Jakarta (Pilkada Gubernur Jakarta 2017)


Kepada Yth Sahabat dan saudara Saudara Saya Warga Jakarta

Banyak yang nanya, "ngapain sih Orang Orang Aceh ikutan Rese ikut campur soal Pilkada Jakarta...?"
Oke, saya sebagai orang Aceh yang pendidikannya paling rendah n kerjanya cuma jualan spanduk di warung kecil kecilan...akan menjawab gini....
Pertama , Anda harus pahami sejarah, bahwa Jakarta yang dulunya bernama Jayakarta atau oleh Kompeni Belande disebut Batavia ampe di juluki Betawi...itu didiriikan oleh Orang Aceh bernama Fatahillah, tepatnya dari Kesultanan Pasee
(Silahkan tanya Guru Sejarah SD anak Anda )
Maka kami ikut peduli n ikut bertanggung jawab memelihara Kota yang dibangun leluhur kami.
Jadi Yang ga suka Kami orang Aceh ikut Campur....
SILAHKAN ENYAH DARI JAKARTA !!!

Kedua, Fatahillah adalah Seorang Ulama Besar, yang menguasai banyak bidang Ilmu Agama dan masuk dalam Generasi Wali Songo bersama beberapa Sunan.
(Silahkan pelajari Sejarah Islam Nusantara)
Jadi yang merasa Anti Ulama...
SILAHKAN ENYAH DARI JAKARTA !!!

Ketiga, Fatahillah yang lahir dengan nama Maulana Fadhillah merupakan keturunan Arab. Beberapa catatan sejarah menyatakan beliau masih memiliki garis keturunan dari ulama besar Arab, bahkan ada yang menulis sebagai keturunan keluarga Nabi Muhammad.
(silahkan baca buku sejarah di perpustakaan pesantren)
Jadi pendatang yang numpang hidup di Jakarta dan merasa Anti Arab, khususnya yang Alergi banget ama Arab...
SILAHKAN ENYAH DARI JAKARTA !!!!!

Keempat, Dalam Masa Penjajahan, Saat Ibukota Jakarta dan wilayah Nusantara lain sudah nyaris jatuh dikuasai penuh oleh Belanda, Presiden Sukarno sengaja datang ke Aceh dan Memohon...(ane ulangi) MEMOHON dibelikan Pesawat untuk modal perjuangan. Karena kecintaan pada NKRI, Nenek moyang kami orang Aceh pun membelikan walau ampe harus menyumbang Gigi Palsu dari Emas miliknya.
(silahkan liat sejarah, tanya google kalo gak caya)
Jadi kalo ada yang masih sebel n lupa balas budi ama Orang Aceh...
SILAHKAN ENYAH DARI JAKARTA !!

Kelima...
Udah ah....nanti makin puyeng kalian bacanya....ada puluhan poin lagi...
belom ane sebut soal Emas Monas n bangunan bangunan sumbangan Saudagar saudagar Aceh disana....
Jadi... yang mau milih pemimpin TOLONG PILIH yang SEHAT AKAL, PIKIRAN, JIWA dan RAGA. Dan Tentunya Seorang MUSLIM, memuliakan ISLAM dan ALQURAN, serta Menghormati ULAMA.
itu aja permintaan kami...
kalo itupun tidak terpenuhi...
jangan Salahkan Kami Jika Orang Aceh tidak menganggap lagi JAKARTA sebagai Ibukota Negara....!!
Nah loo...
sorry om....di Aceh lagi ngeTrend Ngancam ngancam gitu...

Kuta Raja, 10 Februari 2017

Salam dari Ane...
Deddy Ridwan 
Orang Aceh yang paling rendah sekolahannya..

Share:

Minggu, 25 Desember 2016

Hukum Mengucapkan "Selamat Natal" Menurut Ulama 4 Mazhab

 

Mayoritas ulama salaf dari madzhab empat - Syafi'i, Hanafi Maliki, Hanbali, mengharamkan ucapan selamat pada hari raya non-Muslim. Berikut pendapat mereka:

1. MADZHAB SYAFI'I

Al Imam Ad Damiri dalam Al-Najm Al-Wahhaj fi Syarh Al-Minhaj, "Fashl Al-Takzir", hlm. 9/244, dan Khatib Syarbini dalam Mughnil Muhtaj ila Makrifati Ma'ani Alfadzil Minhaj, hlm. 4/191, menyatakan:)

تتمة : يُعزّر من وافق الكفار في أعيادهم ، ومن يمسك الحية ، ومن يدخل النار ، ومن قال لذمي : يا حاج، ومَـنْ هَـنّـأه بِـعِـيـدٍ ، ومن سمى زائر قبور الصالحين حاجاً ، والساعي بالنميمة لكثرة إفسادها بين الناس ، قال يحيى بن أبي كثير : يفسد النمامفي ساعة ما لا يفسده الساحر في سنة

(Artinya: Ditakzir (dihukum) orang yang sepakat dengan orang kafir pada hari raya mereka, orang yang memegang ular, yang masuk api, orang yang berkata pada kafir dzimmi "Hai Haji", orang yang mengucapkan selamat pada hari raya (agama lain), orang yang menyebut peziarah kubur orang saleh dengan sebutan haji, dan pelaku adu domba karena banyaknya menimbulkan kerusakan antara manusia. Berkata Yahya bin Abu Katsir: Pengadu domba dalam satu jam dapat membuat kerusakan yang baru bisa dilakukan tukang sihir dalam setahun.

Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Al-Fatawa Al-Fiqhiyah, hlm. 4/238-239, menyatakan:

ثم رأيت بعض أئمتنا المتأخرين ذكرما يوافق ما ذكرته فقال : ومن أقبح البدع موافقة المسلمين النصارى في أعيادهم بالتشبه بأكلهم والهدية لهم وقبول هديتهم فيه وأكثر الناس اعتناء بذلك المصريون وقد قال صلى الله عليه وسلم } من تشبه بقوم فهو منهم { بل قال ابن الحاج لا يحل لمسلم أن يبيع نصرانيا شيئا من مصلحة عيده لا لحما ولا أدما ولا ثوبا ولا يعارون شيئا ولو دابة إذ هو معاونة لهم على كفرهم وعلى ولاة الأمر منع المسلمين من ذلك ومنها اهتمامهم في النيروز... ويجب منعهم من التظاهر بأعيادهم

(Artinya: Aku melihat sebagian ulama muta'akhirin menuturkan pendapat yang sama denganku, lalu ia berkata: Termasuk dari bid'ah terburuk adalah persetujuan muslim pada Nasrani pada hari raya mereka dengan menyerupai dengan makanan dan hadiah dan menerima hadiah pada hari itu. Kebanyakan orang yang melakukan itu adalah kalangan orang Mesir. Nabi bersabda ; "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka iabagian dari mereka". Ibnu Al-Haj berkata: Tidak halal bagi muslim menjual sesuatu pada orang Nasrani untuk kemasalahan hari rayanya baik berupa daging, kulit atau baju. Hendaknya tidak meminjamkan sesuatu walupun berupa kendaraan karena itu menolong kekufuran mereka. Dan bagi pemerintah hendaknya mencegah umat Islam atas hal itu. Salah satunya adalah perayaan Niruz (Hari Baru)... dan wajib melarang umat Islam menampakkan diri pada hari raya non-muslim.

 2. MADZHAB HANAFI

Ibnu Najim dalam Al-Bahr Al-Raiq Syarah Kanz Al-Daqaiq, hlm. 8/555,

قال أبو حفص الكبير رحمه الله : لو أن رجلا عبد الله تعالى خمسين سنة ثمجاء يوم النيروز وأهدى إلى بعض المشركين بيضة يريد تعظيم ذلك اليوم فقد كفر وحبط عمله وقال صاحب الجامع الأصغر إذا أهدى يوم النيروز إلى مسلم آخر ولم يرد به تعظيم اليوم ولكن على ما اعتاده بعض الناس لا يكفر ولكن ينبغي له أن لا يفعل ذلك في ذلك اليوم خاصة ويفعله قبله أو بعده لكي لا يكون تشبيها بأولئك القوم , وقد قال صلى الله عليه وسلم } من تشبه بقوم فهو منهم { وقال في الجامع الأصغر رجل اشترى يوم النيروز شيئا يشتريه الكفرة منه وهو لم يكن يشتريه قبل ذلك إن أراد به تعظيم ذلك اليوم كما تعظمه المشركون كفر, وإن أراد الأكل والشرب والتنعم لا يكفر

Artinya: Abu Hafs Al-Kabir berkata: Apabila seorang muslim yang menyembah Allah selama 50 tahun lalu datang pada Hari Niruz (tahun baru kaum Parsi dan Kurdi pra Islam -red) dan memberi hadiah telur pada sebagian orang musyrik dengan tujuan untuk mengagungkan hari itu, maka dia kafir dan terhapus amalnya.

Berkata penulis kitab Al-Jamik Al-Asghar: Apabila memberi hadiah kepada sesama muslim dan tidak bermaksud mengagungkan hari itu tetapi karena menjadi tradisi sebagian manusia maka tidak kafir akan tetapi sebaiknya tidak melakukan itu pada hari itu secara khusus dan melakukannya sebelum atau setelahnya supaya tidak menyerupai dengan kaum tersebut. Nabi bersabda: "Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia bagian dari mereka." Penulis kitab Al-Jamik Al-Asghar berkata: Seorang lelaki yang membeli sesuatu yang dibeli orang kafir pada hari Niruz dia tidak membelinya sebelum itu maka apabila ia melakukan itu ingin mengagungkan hari itu sebagaimana orang kafir maka ia kafir. Apabila berniat untuk makan minum dan bersenang-senang saja tidak kafir.

3. MADZHAB MALIKI

Ibnul Haj Al-Maliki dalam Al-Madkhal, Juz 2/Hal 46-48 menyatakan:

ومن مختصر الواضحة سئل ابن القاسم عن الركوب في السفن التي يركب فيها النصارى لأعيادهم فكره ذلك مخافة نزول السخط عليهم لكفرهم الذي اجتمعوا له . قال وكره ابن القاسم للمسلم أن يهدي إلى النصراني في عيده مكافأة له . ورآه من تعظيم عيده وعونا له على مصلحة كفره . ألا ترى أنه لا يحل للمسلمين أن يبيعوا للنصارى شيئا من مصلحة عيدهم لا لحما ولا إداما ولا ثوبا ولا يعارون دابة ولا يعانون على شيء من دينهم ; لأن ذلك من التعظيم لشركهم وعونهم على كفرهم وينبغي للسلاطين أن ينهوا المسلمين عن ذلك , وهو قول مالك وغيره لم أعلم أحدا اختلف في ذلك

Artinya: Ibnu Qasim ditanya soal menaiki perahu yang dinaiki kaum Nasrani pada hari raya mereka. Ibnu Qasim tidak menyukai (memakruhkan) hal itu karena takut turunnya kebencian pada mereka karena mereka berkumpul karena kekufuran mereka. Ibnu Qasim juga tidak menyukai seorang muslim memberi hadiah pada Nasrani pada hari rayanya sebagai hadiah. Ia melihat hal itu termasuk mengagungkan hari rayanya dan menolong kemaslahatan kufurnya. Tidakkah engkau tahu bahwa tidak halal bagi muslim membelikan sesuatu untuk kaum Nasrani untuk kemaslahatan hari raya mereka baik berupa daging, baju; tidak meminjamkan kendaraan dan tidak menolong apapun dari agama mereka karena hal itu termasuk mengagungkan kesyirikan mereka dan menolong kekafiran mereka. Dan hendaknya penguasa melarang umat Islam melakukan hal itu. Ini pendapat Malik dan lainnya. Saya tidak tahu pendapat yang berbeda.

4. MADZHAB HANBALI

Al-Buhuti dalam Kasyful Qina' an Matnil Iqnak, hlm. 3/131, menyatakan:

 ويحرم تهنئتهم وتعزيتهم وعيادتهم ( ; لأنه تعظيم لهم أشبه السلام .) وعنه تجوز العيادة ( أي : عيادة الذمي ) إن رجي إسلامه فيعرضه عليه واختاره الشيخ وغيره ( لما روى أنس } أن النبي صلى الله عليه وسلم عاد يهوديا , وعرض عليه الإسلام فأسلم فخرج وهو يقول : الحمد لله الذي أنقذه بي من النار { رواه البخاري ولأنه من مكارم الأخلاق .) وقال ( الشيخ ) ويحرم شهود عيد اليهود والنصارى ( وغيرهم من الكفار ) وبيعه لهم فيه ( . وفي المنتهى : لا بيعنا لهم فيه ) ومهاداتهم لعيدهم ( لما في ذلك من تعظيمهم فيشبه بداءتهم بالسلام.

Artinya: Haram mengucapkan selamat, takziyah (ziarah orang mati), iyadah (ziarah orang sakit) kepada non-muslim karena itu berarti mengagungkan mereka menyerupai (mengucapkan) salam. Boleh iyadah kafir dzimmi apabila diharapkan Islamnya dan hendaknya mengajak masuk Islam. Karena, dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Nabi pernah iyadah pada orang Yahudi dan mengajaknya masuk Islam lalu si Yahudi masuk Islam lalu berkata, "Alhamdulillah Allah telah menyelamatkan aku dari neraka." Dan karena iyadah termasuk akhak mulia. Haram menghadiri perayaan mereka karena hari raya mereka, karena hal itu termasuk mengagungkan mereka sehingga hal ini menyerupai memulai ucapan salam.

Wallahu 'A'lamu bis shawaab.
Share:

Rabu, 02 November 2016

Wanita Cantik yang bisa bikin Hati nyaman. Siapakah Mereka?


Wanita identik dengan Kecantikan dan Keindahan. 2 hal inilah yang selalu menjadi perhatian utama pria saat melihat sosok wanita, Pertanyaannya, bagaimanakah Kecantikan dan Keindahan itu sebenarnya? Daripada menjawab dengan kalimat dan penjelasan yang panjang lebar, kita intip aja dulu sosok wanita-wanita anggun berikut ini,,,yuuu ....marii....




Oki Setiana Dewi 

Siapa sih yang tak kenal dengan Oki Setiana Dewi? Ya, wanita ini merupakan pemain dari film sekaligus sinetron Ketika Cinta Bertasbih yang pernah hits tahun 2009 lalu. Setelah film tersebut tayang, ternyata nama Oki Setiana Dewi masih saja dikenal oleh banyak orang hingga kini. Bukan menjadi seorang aktris, rupanya Oki lebih dikenal sebagai pendakwah dan sering disapa dengan sebutan Ustadzah. Tausiah yang diberikan oleh ibu dua anak ini juga disukai oleh banyak kalangan. Tak heran ustadzah Oki kini dikenal oleh banyak kalangan. 





Ummi Pipik Dian Irawati 

Berbeda dengan Ustadzah Oki Setiana Dewi yang dikenal lewat filmnya, ustadzah cantik ini malah dikenal karena ketabahannya menjadi seorang istri. Ya, siapa lagi kalau bukan Ummi Pipik Dian Irawati, Istri cantik Almarhum Ustad Jeffry Al-Bukhori. Ummi Pipik bukan hanya wanita tabah juga teman setia ustad Jeffry semasa hidupnya. Setelah Ustad Jeffry meninggal, rupanya Ummi Pipik siap menjadi penerus suaminya. Wanita cantik yang pada awalnya tak berani untuk berdakwah, akhirnya mulai terlihat menjadi tamu di beberapa acara keagamaan. Kini, mantan model ini pun menjadi salah satu ustadzah favorit banyak orang, 




Lulu Susanti 

WMA atau lebih dikenal dengan World Muslimah Award merupakan salah satu ajang yang diminati oleh banyak kalangan. Ajang ini bukan menampilkan kecantikan melainkan bakat yang dimiliki oleh para finalis. Salah satunya adalah Lulu Susanti, finalis WMA 2014 yang hingga kini masih terkenal dan menjadi ustadzah favorit. Wanita peraih The Best Al Quran Recitation ini memiliki banyak sekali bakat. Dari mulai mendongeng, menulis hingga bertilawah. Kini pun Lulu sering mendapatkan tawaran untuk membagikan dakwahnya kepada banyak orang. Tak sendiri, Lulu selalu didampingi oleh boneka lucunya yang bernama Ina. 





Peggy Melati Sukma 

Masih ingat dengan Peggy Melati Sukma? Ya, artis cantik yang terkenal dengan jargon “Pusing” di era tahun 90-an. Pasti ingat betul kan dengan pemain Gerhana ini? Peggy memang jarang muncul di televisi. Jikapun ada, ia tampak cantik di layar kaca hanya untuk mengisi acara talkshow. Lalu apa kegiatan janda cantik satu ini ya? 

Ternyata beberapa tahun belakangan Peggy memutuskan untuk mengurangi rutinitasnya di dunia hiburan. Ia lebih dekat dengan sang Pencipta dan memutuskan untuk berhijab rapat. Tak hanya makin religius, Peggy juga memutuskan berdakwah. Kini pun Peggy memiliki panggilan lain sebagai ustadzah. Ia terlihat senang tersentuh ketika ada orang yang memanggilnya dengan ustadzah. 






Yulia Rachman 

Sama halnya dengan Peggy, ada satu lagi artis cantik yang kini memutuskan untuk berdakwah. Ialah Yulia Rachman, mantan istri dari magician Demian Aditya. Sebelumnya, Yulia merupakan artis cantik dan dikenal seksi. Namun setelah bercerai dengan Demian ia lebih religius dan memutuskan untuk berhijab. Belum lama setelah berhijab, artis cantik ini menikah dengan duda tampan yang berwajah mirip Ustadz Yusuf Mansur. Kehidupan Yulia dengan suami barunya ini makin berwarna. Ia bukan hanya belajar banyak ilmu dari suaminya, namun juga menyebarkan ilmu tersebut kepada banyak orang.


Nah, untuk kaum perempuan khususnya remaja putri, pasti kalian sudah sering mendengar atau membaca kalimat bijak Khalil Gibran, “Beauty is not in the Face, but Beauty is a Light in the Heart”. Kecantikan sesungguhnya memang tidak terletak di wajah, namun kecantikan hakiki adalah cahaya di hati. Tidak harus menjadi pendakwah, Daiyah atau Ustadzah, namun dengan menggunakan pakaian yang sesuai syariah, menutup aurat dan tidak menampilkan lekuk tubuh, maka wanita akan terlihat lebih semakin anggun dan bersahaja. Nah, apalagi jika dibarengi dengan terus memperbaiki akhlak dan memperdalam ilmu agama.

Semoga bermanfaat.


Share:

ACEHREPORTER.COM

VIDEO LEGEND