πŒπ„πƒπˆπ€ π‘π„ππŽπ‘π“π€π’π„ π†π‹πŽππ€π‹


πŸ…ΏπŸ…΄πŸ…ΌπŸ…±πŸ…°πŸ…²πŸ…°

Rabu, 31 Agustus 2016

Asal Muasal nama "Peunayong"



       Aceh China Town "fake history"

Pada abad ke 11, Aceh yang terletak di ujung Sumatera ini sudah sangat dikenal oleh dunia luar. Kesuburan tanahnya dan letaknya yang strategis dipintu selat Malaka menjadikan Aceh menjadi magnet orang-orang dari penjuru negeri untuk berdagang dan malah menetap di wilayah ini. Sehingga ragam ras dan suku bangsa pun masuk dan tinggal di Aceh, tidak terkecuali etnis China. Pada awalnya, Peunayong tidaklah dikenal seperti sekarang ini. Orang Aceh setempat menyebutnya dengan "Bineh Krueng". Sampai suatu saat datanglah seorang Ksatria dari daratan china, dari Kekaisaran Ming yg bernama Yong Pe Hung. Yong Pe Hung ini, merantau dari China ke Aceh setelah pensiun dari tentara elit kekaisaran MiΓ±g. Dengan bermodalkan bekal gaji atau tunjangan pensiunnya ini, Yong Pe Hung memulai bisnis baru berdagang ke Aceh. Yong Pe Hung menetap di Bineh Krueng Aceh bersama komunitas Tiong Hoa lainnya yg sudah duluan ada di Aceh. Berdagang merupakan salah satu kegiatan utama mereka. Yong Pe Hung dikenal sebagai orang yang sangat ramah dan sangat mudah bergaul dengan penduduk asli Aceh saat itu.

Sampai suatu pagi, si Yong Pe Hung membuka kedainya untuk berjualan, tiba-tiba pintu kedainya macet dan tidak bisa dibuka, Yong Peng Hung bersusah payah membuka pintu kedainya yang macet tersebut.
Sampai datanglah seorang pembeli dari penduduk sekitar yang menanyakan..
        " Peu..na.. Yong ..?''


dan sejak saat itu Bineh Krueng Aceh tersebut disebut "Peunayong".

dikisahkan  dengan bercanda oleh :
Budi Azhari dalam status facebook saat sedang menikmati kopi di warkop langganan.
Share:

ACEHREPORTER.COM

VIDEO LEGEND