Keadilan Sudah Hilang
oleh : Felix Siauw
Membuka sebuah kanal berita pagi buta, dan saya tak mau percaya, tapi itu di depan mata, terekam kamera dengan sempurna, kengerian yang nyata
Tak percaya bahwa ini terjadi di Indonesia, bahkan mengatasnamakan 'Jaga Indonesia', tak hanya tuduhan dan fitnah yang diucapkan mulut mereka
Tak hanya itu saja, ancaman disebar pada peserta, yang akan memadati reuni dua satu dua, tegas sekali kebencian dari lisan mereka, amarah bercampur murka
Berorasi di depan balaikota, mengatasnamakan negara dan pancasila, tapi lisannya penuh makian dan cela, gubernur dimaki juga, banci, bangke, katanya
Katanya menolak HTI, padahal hatinya yang mati. Katanya HTI berniat menghancurkan negeri, padahal mereka sudah jadi membuat kerusakan, intoleransi, persekusi
Yang lebih aneh lagi polisi, kemana polisi? Diam berbuat apapun saat ancaman kekerasan diproklamasi, saat rencana kriminal diumumkan di depan wajah polisi
Dengar-dengar, polisi sibuk mendata hadirin 212, kalau bisa dihalangi, atau ditakut-takuti. Hantu di depan mata diabaikan, yang membantu dicurigai
Adakah sekali saja HTI yang dijadikan kartu mati itu mengancam? Membuat rusuh? Tapi lihat yang main ancam, main bawa golok? Kok luput dari radikal?
Adakah 212 dan reuninya membuat ancaman kekerasan? Bahkan sampah pun tak ditolerir, bahkan rumput pun dapat kedamaian, tapi tetap dituduh dan dipisuh
Keadilan, kata yang di negeri ini hilang. Sebab semua yang memihak rezim, lalu berteriak NKRI harga mati, saya Pancasila, merekalah kebenaran sekaligus tuhan
Tak apa, kami percaya pada perjuangan ini, kami takkan balas mengancam, takkan meladeni kekerasan, kami mendoakan siapapun yang membenci, itu perintah Nabi
Karena kami yakin, saat keadilan itu tak dapat lagi dipenuhi oleh penduduk bumi, maka dari langitlah keadilan itu akan diturunkan dan ditegakkan
Inilah jalan yang kita pilih, jalannya para Nabi, syuhada, shiddiqin, dan salihin. Bersatu padu, bersihkan hati, luruskan niat, bersiap hadiri Reuni 212
0 comments:
Posting Komentar