Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo mengungkapkan rencana Mabes TNI khususnya TNI Angkatan Laut untuk
menggarap film tentang Laksamana Malahayati. Malahayati, yang punya nama
aslinya Keumalahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari
Kesultanan Aceh.
"Dalam waktu dekat Mabes
TNI khususnya Angkatan Laut akan membuat film Malahayati," kata Gatot,
usai menyaksikan acara malam award Festival Film Nusantara (FFN) di gedung
teater Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).
Untuk membuat film ini, lanjut
Gatot, pihaknya sampai akan melakukan studi banding ke Turki. Gatot
menceritakan secara singkat tentang sosok Malahayati. Menurut Gatot, Malahayati pada
abad ke 15 merupakan lulusan akademi angkatan laut di Aceh. Malahayati menusukan senjata rencongnya kepada laksamana musuh. Malahayati merupakan yang
membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak
kapal, pada peperangan Inong Balee tanggal 11 September 1599. Malahayati
juga seorang wanita yang bertugas sebagai intelijen kerajaan. Sosok Malahayati saat itu sudah menggunakan kompas bintang, yang
sekarang dipakai didunia pelayaran.
"Jadi ini mendunia pasti ini. Maka kita perlu mengadakan studi kepustakaan sehingga benar-benar cerita ini bisa dinarasi dengan perpustakaan yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan," ujar Gatot.
TNI sedang mengkaji untuk
melakukan kerja sama internasional untuk menggarap film tersebut. Hal itu dilakukan
agar film ini tidak hanya dinikmati masyarakat di Tanah Air tetapi juga
masyarakat internasional.
"Karena diharapkan film
ini bukan untuk nasional saja tapi internasional, kita menunjukan kepada dunia
bahwa kita punya laksamana Malahayati," ujar Gatot.
Tentara Nasional Indonesia akan
melakukan studi banding ke Turki sebagai persiapan penggarapan film Malayahati.
Film tersebut rencananya digarap Markas Besar TNI Angkatan Laut pada tahun ini.
Film Malahayati, kata Gatot,
mengangkat sosok pejuang wanita Laksamana Malayahati. Sekitar tahun 1500-an,
menurut dia, Aceh sudah memiliki akademi angkatan laut, dan Malahayati adalah
salah satu lulusan akademi tersebut.
"Dia seorang wanita yang
bertugas sebagai intelijen kerajaan, yang bahkan dalam pelayaran menggunakan
kompas bintang. Jadi cerita ini akan mendunia," kata Gatot.
Selain melakukan studi banding
kepustakaan ke Turki, kata Gatot, Mabes TNI AL akan bekerja sama dengan
Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56 untuk proses produksi.
"Kalau bisa, kerja sama dengan internasional juga, karena kami mengharapkan film ini bukan hanya untuk level nasional," kata Gatot Nurmantyo.
"Kalau bisa, kerja sama dengan internasional juga, karena kami mengharapkan film ini bukan hanya untuk level nasional," kata Gatot Nurmantyo.
(sumber :
nasional.tempo.co)